Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Civitas Akademika UNIB hingga Aktivis Deklarasi Swara Bengkulu untuk Indonesia

Demon Fajri , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2024 |14:04 WIB
 Civitas Akademika UNIB hingga Aktivis Deklarasi Swara Bengkulu untuk Indonesia
Civitas Akademis UNIB (foto: dok ist)
A
A
A

BENGKULU - Sejumlah civitas akademika Universitas Bengkulu (UNIB), aktivis Anti Korupsi Bengkulu dan alumni menyuarakan keprihatinan untuk kebaikan Indonesia, di depan gedung Magister Hukum UNIB, pada Selasa (6/2/2024).

Deklarasi itu berangkat dari kondisi Indonesia kekinian, etika dan nilai tidak lagi menjadi dasar peradapan bangsa Indonesia yang pada saatnya kemungkinan akan menimbulkan kehancuran.

Di mana momentum pelaksanaan Pemilu 2024, hendaknya dijadikan upaya koreksi diri segenap komponen bangsa. Keprihatinan swara Bengkulu untuk Indonesia tersebut diinisiasi Prof Herlambang, yang merasa khawatir terhadap masa depan bangsa ini.

Berangkat dari hal tersebut, swara Bengkulu untuk Indonesia menyatakan sikap beberapa poin. Yakni, sudah saatnya menguatkan Pancasila sebagai nilai dasar dan etika bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Lalu, Jaga Indonesia sebagai Negara hukum, bukan Negara peraturan yang menghamba pada kekuasaan. Kemudian, Tumbuhkan budaya malu, tenggang rasa dan tepo seliro dalam berkehidupan kebangsaan yang bebas.

Selanjutnya, berhentilah melakukan Korupsi, kolusi dan nepotisme. Tak hanya itu. Stop eksploitasi yang merusak pengelolaan sumber daya alam dan berakibat pada degradasi peradaban bangsa Indonesia.

Tak kalah penting, mereka menyatakan untuk kawal netralitas TNI, sebagai tentara rakyat dan POLRI sebagai pengayom masyarakat. Jangan gunakan anggaran negara dan daerah untuk memenangkan caleg dan atau paslon Presiden tertentu.

Stop Praktek jual beli suara yang merendahkan harkat dan martabat manusia, Cegah dan Tolak Kecurangan dalam pemilu dan kawal suara rakyat, cegah kecurangan penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu.

''Kami berharap swara keprihatinan ini dapat didengar oleh mereka yang sudah seharusnya mendengarkan, demi kelangsungan kehidupan kebangsaan yang bebas, adil dan makmur,'' kata Herlambang, dalam keterangannya yang diterima jurnalis MNC Portal Indonesia, Rabu (7/2/2024).

Penyuara keprihatinan ini disampaikan Prof Herlambang, Beni Kurnia Illahi, Sirman Dahwal, Ari Wirya Dinata, Edra Satmaidi, Ardilafiza, Ilham Kurniawan Ardi, Antory Royan adyan, Randy Pradityo, Ahmad Wali, Pipi Susanti, Emelia Kontesa, Dwi Putri Lestarika, serta puluhan mahasiswa dan alumni UNIB.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement