"Pak program satu keluarga miskin satu sarjana semoga terlaksana. Kami yakin bapak bisa," ucap pria bernama Sugeng itu.
Ganjar dan Mahfud juga diberikan wayang dengan tokoh Wisanggeni dan Semar. Wisanggeni diberikan pada Ganjar karena warga Solo menilai Ganjar sosok ksatria, berani dan suka menolong kesulitan rakyat. Sementara tokoh Semar diberikan ke Mahfud karena warga menilai Mahfud sosok yang memiliki mental matang, penuh kasih sayang, lemah lembut dan mampu membimbing seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya senang mendapatkan barang-barang dari masyarakat. Meski sederhana, namun semua barang itu adalah simbol yang maknanya dalam sekali, bagaimana mewujudkan Indonesia maju dan seluruh masyarakatnya sejahtera," ucap Ganjar.
(Khafid Mardiyansyah)