"PKB kalau di quick count hanya 10 sekian persen, terus sekarang sudah 11 persen. Jadi sebenarnya enggak cuma PSI dan Gelora, ada PKB juga," ucap Mikhail.
Kendati demikian, Mikhail meminta agar seluruh pihak untuk bersabar. Ia pun juga meminta agar raihan suara PSI ini tidak di framing negatif.
"Jadi ini kami pikir sih kita sabar ya, sabar saja. Kita tunggu rekapitulasinya. Jangan di farming macam-macam nih, karena memang ini kan semua pihak sedang berusaha ya," ucap Mikhail.
"Saya yakin KPU juga sedang berusaha keras dengan Sirekap-nya yang mungkin belum sempurna. Tetapi kita semua sekarang mohon bersabar, kita tunggu hasil real count ya," imbuhnya.
Di sisi lain, Mikhail berkata, raihan suara yang ada di Sirekap KPU RI itu juga masih ada margin of error. "Kalau dilihat margin-marginnya juga, Gelora misalnya sekitar 0,5% persen PSI juga masih di 0 persen. itu masih masuk margin of error di quick count. Itu biasa sih menurut saya," sambungnya.
Sekedar informasi, raihan suara PSI terpotret melonjak tajam dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, raihan suara itu mendekati ambang batas parlemen yakni sebesar 4 persen.
Dari data real count KPU yang dipublikasikan di Sirekap pada laman laman web pemilu2024.kpu.go.id, PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Data itu diolah dari rekapitulasi suara di 530.776 TPS pada Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB.
Suara itu terus melonjak hingga Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB. Dari hasil real count terhadap 541.260 TPS pukul 13.00 WIB, PSI mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen.
(Khafid Mardiyansyah)