Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengulik Ramalan Sabdopalon Tentang Pageblug di Pulau Jawa dan Pagi Sakit Sore Mati

Rina Anggraeni , Jurnalis-Jum'at, 22 Maret 2024 |09:04 WIB
Mengulik Ramalan Sabdopalon Tentang Pageblug di Pulau Jawa dan Pagi Sakit Sore Mati
Ilustrasi ramalan sabdopalon (Foto: Istimewa)
A
A
A

Di dunia pewayangan, situasi ini dilambangkan dengan judul, “Semar Ngejawantah”. Secara hakekat, nama “Sabdo Palon Noyo Genggong” memiliki dua simbol yang menyatu, yaitu Hindu – Budha (Syiwa Budha).

Dalam kepercayaan Islam, dua satuan ini berbentuk dua kalimat Syahadat. Sementara di Bali, simbol tersebut dilambangkan dengan apa yang kita kenal sebagai “Sad Kahyangan Jagad”, yang memiliki arti delapan kekuatan dewa-dewa menyatu, menyambut dan mengantarkan Sang Hyang Ismoyo (Sabdo Palon) untuk turun ke bumi.

barat seorang menyeberang sungai dan sedang berada di tengah-tengah, tiba-tiba sungainya banjir besar dan menghanyutkan sejumlah manusia sehingga banyak yang meninggal dunia.

Bahaya ini perlahan menyebar ke seluruh tanah Jawa, dan tidak bisa terhindarkan karena sudah menjadi kehendak Tuhan, karena dunia ini berada di genggaman-Nya. Ini bukti bahwa sebenarnya dunia ini ada yang membuat.

Terdapat berbagai bencana yang membuat tanah Jawa rusak. Ini menyebabkan orang-orang bekerja tanpa hasil mencukupi, para priyayi banyak yang susah hatinya, saudagar selalu mengalami kerugian, begitu juga orang-orang pertanian.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement