ISRAEL - Juru bicara militer Israel pada Selasa (27/3/2024), membenarkan laporan awal bulan ini bahwa Wakil Komandan Militer Hamas Marwan Issa tewas dalam serangan Israel pada bulan ini.
“Kami telah memeriksa semua informasi intelijen,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi. “Marwan Issa tewas dalam aksi penyerangan yang kami lakukan sekitar dua pekan lalu,” ujarnya.
Belum ada komentar langsung dari Hamas. Seperti diketahui, Issa berada di urutan teratas daftar orang yang paling dicari Israel bersama dengan Mohammed Deif, kepala sayap militer Hamas, Brigade Izz el-Deen al-Qassam, dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, yang diyakini mendalangi pembunuhan tersebut. serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang Gaza.
Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pemimpin Hamas Marwan Issa tewas dalam serangan udara Israel.
Sebagai wakil komandan militer, Issa akan menjadi pemimpin paling senior Hamas yang tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Kelompok Palestina, yang menguasai Gaza, belum secara resmi mengomentari laporan kematiannya.
Sumber media Israel melaporkan bahwa Issa tewas dalam serangan di kompleks terowongan di bawah kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pekan lalu.
Dikutip BBC, dia telah dipenjara oleh Israel selama lima tahun selama intifada Palestina pertama, atau pemberontakan, dan ditahan oleh Otoritas Palestina pada tahun 1997 hingga dimulainya intifada kedua pada tahun 2000.
Militer Israel telah membunuh sejumlah pemimpin senior Hamas sejak 7 Oktober. Pemimpin politik Hamas Saleh al-Arouri tewas dalam ledakan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut. Israel secara luas dianggap bertanggung jawab atas serangan itu.
(Susi Susanti)