Hari apes menurutnya memang tak pernah ditulis dalam kalender. Sehari-hari biasanya dia biasanya ikut bergadang, namun saat itu karena kedatangan sang cucuknya yang masih balita, dia harus menjaganya di rumah.
Tetangganya saat itu heboh memberitahukan kejadian yang dialami suaminya. Dia langsung bergegas mendatangi lokasi untuk melihat kondisi suaminya.
"Awalnya saya nggak tahu. Karena di rumah, dengar dari tetangga teriak-teriak, saya sama anak lari ke sana,saya belakangan naro cucu dulu. Pas ke sana gerobak sudah terbalik," sambungnya.
Responnya saat itu langsung menenangkan perasaan suaminya, karena dia mengetahui jantung sang suami bergetar tak seperti biasanya, "kondisinya ya lemes, dia kan punya darah tinggi langsung jantungnya dag dig dug bedebar, lemes gitu deh," sambungnya.
Pernikahan yang sudah dijalankan selama 34 tahun dengan Udin itu, hal romantis nampaknya tak pernah hilang. Dia mengisi hal yang saat itu tak bisa dilakukan Udin karena tangannya begitu lemas, sesuap nasi ditelan Udin yang diniatkan Ani agar bisa mengembalikan stamina suaminya.
"Saya bilang 'Sudah Bapak jangan duduk di pojok aja banyak orang' kan takutnya pingsan atau gimana ya. Saya tuntun ke depan saya kasih makan, saya suapin kan dari pagi belum sarapan itu bawa nasi juga belum dimakan itu," katanya.
Sudah tiga hari pasca kejadian itu, sang suami berbetah diri di kamarnya. Menurutnya, sang suami merasa tak enak kalau keonaran itu disebabkan oleh Udin, padahal apa yang dipikirkan itu adalah salah.
"Ya traumanya juga dia lihat orang bawa-bawa parang, takut. udah gitu takutnya dia itu disalahin sama orang-orang katanya gitu," tuturnya.
"Kata Ibu ya enggak lah Pak, kok Bapak disalahin itu kan bukan rencana Bapak mau buat onar, itu kan orang beli yang bikin onar itu," sambungnya.