Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

8 Fakta Mobil Fortuner Masuk Jurang Gunung Bromo Tewaskan 4 Orang

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 15 Mei 2024 |07:03 WIB
8 Fakta Mobil Fortuner Masuk Jurang Gunung Bromo Tewaskan 4 Orang
Mobil Toyota Fortuner rusak parah usai terjun ke jurang di kawasan Gunung Bromo (Foto: Okezone.com/Avirista)
A
A
A

MALANG - Kecelakaan maut terjadi di jurang kawasan Wisata Gunung Bromo, area Kabupaten Malang. Sebuah mobil yang dinaiki 9 orang terjun ke jurang yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Peristiwa ini terjadi pada Senin malam (13/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.

MPI merangkum sejumlah fakta dibalik peristiwa nahas yang menimpa rombongan warga asal Gondanglegi, Kabupaten Malang ini.

1. Korban kecelakaan satu keluarga rombongan pernikahan

Korban kecelakaan berjumlah 9 orang dari mobil Toyota Fortuner dengan Nopol B 1683 TJG, itu merupakan satu keluarga besar. Mereka baru saja menghadiri undangan pernikahan dari salah satu keluarga besar di daerah Lumajang.

Kerabat korban Nur Kholifin menjelaskan, bila mobil yang mengalami kecelakaan di Jurang Lajing, Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, merupakan warga Gondanglegi, Kabupaten Malang. Mereka hendak pulang usai mengantarkan rombongan pernikahan kembali pulang ke Gondanglegi, Kabupaten Malang.

 BACA JUGA:

"Itu rombongan manten habis dari Lumajang, mau pulang ke Malang lewat situ. Rumahnya kan Gondanglegi, mungkin maksudnya lebih dekat lewat situ," ucap Nur Kholifin.

Salah satu korban meninggal dalam peristiwa itu yakni Sulimah, memang baru saja menikahkan anaknya sepekan lalu. Makanya, rombongan keluarga besar itu menuju Lumajang, untuk mengadakan acara ngunduh mantu di rumah mempelai pria.

2. Minim penerangan dan jalanan menurun

Rombongan pernikahan asal Gondanglegi, Kabupaten Malang itu memilih jalur pintas ke Lumajang, melalui kawasan Wisata Gunung Bromo. Jalur yang dilalui yakni melalui Senduro, Ranupani, kemudian masuk ke area Jemplang, hingga masuk ke Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

Jalur itu memang rawan karena saat malam hari pencahayaannya cukup kurang. Apalagi hal ini diperkuat dengan jalur dari arah Jemplang menuju Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, didominasi jalanan menurun.

Camat Poncokusumo Didik Agus Mulyono mengakui jalur yang dilalui korban minim penerangan di malam hari. Lokasinya berada di kawasan TNBTS, yang menjadi didominasi hutan menjadi penyebabnya. Apalagi jalur itu sebenarnya bukanlah jalur utama dari Malang ke Lumajang.

"Medannya minim penerangan kalau malam hari. Jalanan juga menurun di curam," kata Didik Agus.

 BACA JUGA:

Minimnya penerangan sempat membuat proses evakuasi korban dan mobil kesulitan. Proses evakuasi korban sendiri dilakukan pada Senin malam, dibantu pencahayaan dari mobil dan lampu tambahan. Sedangkan untuk mobil Toyota Fortuner tidak langsung dievakuasi, karena minimnya pencahayaan.

3. Empat korban tewas seketika

Dari 9 orang penumpang mobil nahas itu, empat korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Keempatnya yakni Imriti Yasin Alirahbini (51), pengemudi mobil, yang memiliki KTP di Gunungsari Indah, B16 RT 01 RW 06, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, yang berdomisili di Gondanglegi, Malang.

Kemudian Moch. Mushili Irvani (33), Tutik Kuntiarini (38), dan Sulimah (57), ketiganya merupakan warga Gondanglegi, Kabupaten Malang. Empat orang korban itu mayoritas mengalami luka di kepala.

"Korban meninggal dunia di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ucap Kasatlantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta.

Selain itu, lima korban mengalami luka-luka, dimana tiga di antaranya merupakan anak-anak. Kelimanya masing-masing Siti Aminah (30), warga Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang, yang mengalami luka di wajah, punggung, serta lecet-lecet.

Sedangkan empat korban lainnya yakni tiga orang merupakan warga Kedurus, Surabaya yakni Fatin (33), yang mengalami luka patah tulang, Nafla Syakira, berjenis kelamin laki-laki berusia 8 tahun yang mengalami patah tulang kaki kiri.

 BACA JUGA:

Kemudian Naila Salsabila anak berusia 6 tahun yang mengalami patah tulang kanan, serta Hafis Muhammad (7) dari Gondanglegi Wetan, yang mengalami patah tulang kaki kanan. Semua korban sementara dievakuasi ke RS Sumber Sentosa, Tumpang.

4. Evakuasi berlangsung dramatis

Area jatuhnya mobil itu berada di jurang sedalam 80 hingga 100 meter dari kawasan Gunung Bromo. Medannya yang sulit dan penerangan kurang membuat proses evakuasi para korban luka sempat terkendala.

Dari empat korban meninggal dunia, mayoritas memang terpental keluar mobil. Sedangkan lima korban luka, termasuk tiga anak-anak berada di dalam mobil.

Heri Tatak selaku relawan penyelamat menuturkan, proses evakuasi korban luka harus menggunakan tali dan ditarik pelan-pelan. Pasalnya mobil berada di jurang, yang cukup dalam, ditambah penerangan minim.

"Kami narik evakuasi pakai tali, karena mobil pada kedalaman jurang sekitar 100 meter. Kami tarik satu per satu, lima orang di dalamnya," kat Heri Tatak.

 BACA JUGA:

Proses evakuasi disebutnya berlangsung selama dua jam lebih sejak pukul 18.00 WIB. Penyelamat dari unsur kebencanaan Poncokusumo, dibantu oleh warga sekitar bahu membahu mengevakuasi korban.

Proses evakuasi mobil yang dilangsungkan pada Selasa pagi (14/5/2024) pun cukup sulit. Petugas terpaksa mengerahkan kendaraan khusus yang dilengkapi tali seling. Tali itu kemudian diikatkan ke mobil yang berada di sungai di Jurang Lijang, Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

"Kita sama-sama dibantu oleh warga sekitar, sehingga untuk waktu evakuasi bisa cepat sekitar dua jam. Posisi kendaraan dari jalur permukiman warga ini kurang lebih kedalamannya mencapai 80 - 100 meter," ucap Kasatlantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement