Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

8 Fakta Mobil Fortuner Masuk Jurang Gunung Bromo Tewaskan 4 Orang

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 15 Mei 2024 |07:03 WIB
8 Fakta Mobil Fortuner Masuk Jurang Gunung Bromo Tewaskan 4 Orang
Mobil Toyota Fortuner rusak parah usai terjun ke jurang di kawasan Gunung Bromo (Foto: Okezone.com/Avirista)
A
A
A

5. Kesaksian mengerikan warga di lokasi kejadian

Kecelakaan maut di jurang Dusun Jarak Ijo, ini berlangsung begitu cepat. Saat itu ada rombongan dua mobil dari arah Lumajang menuju Malang. Keduanya berjalan beriringan, hingga akhirnya tiba jelang Simpang Tiga Jarak Ijo, tiba-tiba mobil kedua yang dikendarai Imriti Yasin Alirahbini kehilangan jejak.

Petugas penjaga pintu masuk TNBTS Karwanto menjelaskan, ia menerima laporan dari warga adanya kecelakaan mobil di Dusun Jarak Ijo. Saat itu memang ada dua mobil rombongan sehabis acara ada undangan di daerah Senduro, Lumajang, pada Senin malam (13/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Kita di sini mendapatkan laporan dari warga, yang dari arah Ngadas mau pulang ke Jarak Ijo, habis kondangan, dia pulang mobil dua, yang satu terjun ke jurang," ucap Karwanto, ditemui di Pos Masuk TNBTS, Coban Trisula, pada Selasa dini hari (14/5/2024).

Dari keterangan warga Jarak Ijo, yang ada di rombongan mobil pertama, bahwa awalnya dua mobil itu melaju beriringan. Tetapi setibanya di kawasan Jarak Ijo, mobil yang dikemudikan Imriti Yasin Alirahbini (51) itu tak juga tampak.

Saat dicek dari laporan warga bahwa benar memang ada jejak kecelakaan di lokasi kejadian. Mobil masuk ke jurang di gelapnya malam. Mobil diduga kuat keluar Jalan Raya Ngadas - Gubugklakah, hingga jatuh ke jurang di bawahnya.

Mobil bahkan terus melaju menuruni bukit dan jatuh di jalan dusun mengarah ke Jarak Ijo. Tapi mobil terus terperosok hingga di jurang sedalam 80 - 100 meter.

Mualimin, warga Jarak Ijo lain menyebut, mobil itu awalnya berjalan di belakangnya setelah Maghrib sekitar pukul 18.00 WIB. Tapi ketika dirinya sudah melintas cukup lama dan berbelok ke arah jalan Dusun Jarak Ijo, mobil sudah tidak ada di jalan utama.

"Di sana lihat seperti percikan kabel konslet. Saya terus di sini kok ada suara kemerusuk. Terus saya di sini lihat orang tua sudah terkapar. Terus saya habis itu menghubungi ke resort Trisula," kata Mualimin.

Ia berasumsi melihat lokasi kejadian pertama mobil itu terbang dari jalan di atas, hingga jatuh ke jalanan di bawah yang merupakan jalanan penghubung antar dusun, hingga terus jatuh ke jurang sedalam 80 hingga 100 meter.

6. Lima korban dirujuk ke RST Soepraoen.

Lima korban luka dari 9 orang penumpang di mobil Toyota Fortuner nahas itu dievakuasi ke rumah sakit yang lebih memadai. Rujukan itu dilakukan setelah korban mendapat perawatan pertama di RS Sumber Sentosa, Tumpang, pada Senin malam.

Proses evakuasi dilakukan pada Selasa dini hari (14/5/2024). Dimana total ada lima ambulan yang disiapkan untuk proses evakuasi ke RST Soepraoen, Kota Malang.

7. Korban tewas dimakamkan berdampingan

 

Korban tewas ibu dan anak dari kecelakaan di Gunung Bromo, yakni Sulimah (57) dan Muhammad Muslihi Irvani (33), putranya warga Jalan Hayam Wuruk RT 1 RW 1 Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, dimakamkan pada Selasa pagi (14/5/2024) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Kedua korban itu dimakamkan secara berdampingan. Prosesi pemakaman dihadiri ratusan pelayat dari keluarga, tetangga, kerabat, dan teman-teman semasa hidup kedua korban.

8. Hasil olah TKP mobil melaju kencang

Polisi melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan diperoleh hasil bahwa mobil Fortuner yang melaju dari timur ke barat itu sempat membentur bukit dahulu dari bagian kiri mobil.

"Selanjutnya mobil terus melaju kencang hingga oleng ke kanan. Kemudian menabrak pembatas jalan buatan," ujar Kasatlantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta.

Mobil juga masih melaju kencang ketika jalanan menurun, hingga diduga mengalami selip yang membuat menabrak bukit. Bahkan polisi juga tidak menemukan jejak pengereman di lokasi kejadian.

"Kita tarik kesimpulan dari hasil olah TKP ini, jejak pengiriman dari arah timur ke arah barat yang mana kondisi jalan menurun tajam. Itu tidak terdapat jejak pengereman. Namun pada saat mendekati titik tabrak, terdapat jejak ban selip," jelasnya.

Kencangnya laju kendaraan itu membuat pengemudi tak lagi mampu mengendalikan kendaraannya, saat kendaraan melintasi jalanan menurun. Meski demikian, pihaknya akan mengecek kembali terkait kondisi teknis kendaraan, dari rem usai proses evakuasi kendaraan.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement