Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Harla Pancasila, Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Perang Sejumlah Negara

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 01 Juni 2024 |17:56 WIB
Harla Pancasila, Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Perang Sejumlah Negara
Diskusi publik Harla Pancasila (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

Kata dia, Kemenlu dan Kemenhan harus segera duduk menyusun roadmap baru politik luar negeri dan pertahanan menuju pencapaian target untuk antisipasi resiko ancaman dari persaingan langsung postur dan proyeksi kekuatan di kawasan.

Anggota Komisi I DPR Sukamta menambahkan bahwa politik bebas aktif yang dianut Indonesia harus bergerak pada visi yang jelas untuk national interest karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) belum ada national interest yang jelas.

"Negara lain di kawasan telah beralih pada hitech industri, sedangkan kita masih fokus pada pembangunan infrastruktur tol dan saat ini pembangunan IKN. Ok untuk alasan pemerataan ekonomi namun harus di hindari betul jika ini berbasis proyek untuk habis budget akibat kekurangan imajinasi," ungkap anggota FPKS DPR ini.

Akademisi UI Hikmahanto Juwana menyoroti geopolitik terkait trade war antara Tiongkok dan Amerika dan perang Rusia-Ukraina, serta Palestina vs Israel.

"Amerika menceramahi dan mengajari kita tentang HAM dan demokrasi tetapi mereka sendiri menerapkan standar ganda sesuai kepentingannya sendiri," pungkas Hikmahanto.

Diskusi ini dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Hadir dalam diskusi kali ini antara lain akademisi UI Hikmahanto Juwana, anggota komisi pertahanan DPR Sukamta, pengamat militer dan pertahanan Connie Rakahundini Bakrie, Dekan Fisip lnternational Islamic University Islamabad Pakistan dan Ketua Umum Forum Aktivis Indonesia (FAN) Bursah Zarnubi, mantan anggota DPR RI Prof. Nurhayati Ali Assegaf, dan moderator akademisi Unkris Jakarta SIdratahta Mukhtar.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement