Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peristiwa 21 Juni: Soekarno Wafat, Joko Widodo Lahir

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 21 Juni 2024 |05:04 WIB
Peristiwa 21 Juni: Soekarno Wafat, Joko Widodo Lahir
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Beragam peristiwa pernah terjadi di belahan dunia pada tanggal 21 Juni. Sejumlah momen yang terjadi pada 21 Juni, tersebut bahkan tercatat sebagai peristiwa tak terlupakan yang mendunia.

Okezone coba merangkum beberapa momen menarik yang terjadi tepat pada 21 Juni‎. Beberapa momen tersebut bisa menjadi sejarah ataupun juga kenangan pahit bagi sebagian orang. Berikut ulasannya:

1961 - Presiden Jokowi Dilahirkan

Dikutip dari Wikipedia, Joko Widodo atau Jokowi dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Ia adalah Presiden RI ketujuh yang resmi menjabat sejak 20 Oktober 2014.

Jokowi berasal dari keluarga sederhana, bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil, tetapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel. Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.

Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.

Setelah itu, Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden RI di Pemilu 2014 bersama Jusuf Kalla dan memenangkan kontestasi.

1970 - Presiden RI Ke-1 Soekarno Wafat

Dikutip dari Wikipedia, Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan wafat di Jakarta pada 21 Juni 1970 pada usia 69 tahun. Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.

Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.

Ia bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement