Kritik internasional yang diterima akibat tindakan Yair Netanyahu menunjukkan betapa besar pengaruh yang dimiliki oleh tokoh publik dalam membentuk persepsi global terhadap konflik ini. Respons terhadap pernyataan dan kebijakan semacam ini mencerminkan kekhawatiran tentang dampak kemanusiaan dan kebutuhan akan pendekatan yang lebih sensitif dan adil. Peringatan ini menegaskan pentingnya tanggung jawab dalam komunikasi publik, terutama dalam konteks konflik yang melibatkan hak asasi manusia dan penderitaan manusia.
3. Kontroversi Atas Aksi Provokatif di Media
Memperoleh sumber dari Al Jazeera, selain pernyataan-pernyataan provokatif, Yair Netanyahu juga terlibat dalam aksi-aksi media yang dianggap merendahkan rakyat Palestina. Salah satu insiden terkenal adalah ketika ia mengunggah gambar yang dianggap menghina dan menyinggung perasaan rakyat Palestina di platform media sosialnya. Hal ini menjadi sumber ketegangan lebih lanjut dan ketidakpuasan di kalangan publik internasional.
Ia juga telah diblokir sementara dari Facebook setelah serangkaian unggahan anti-Muslim dan anti-Palestina menurut jejaring sosial itu melanggar peraturan tentang ujaran kebencian. Dilansir oleh The Guardian, perusahaan tersebut mengonfirmasi larangan tersebut setelah Yair Netanyahu, 27 tahun, mengklaim dalam sebuah cuitan bahwa Facebook telah memblokirnya selama 24 jam karena mengunggah kritik setelah Facebook menghapus sebuah unggahan minggu lalu yang isinya menyerukan balas dendam terhadap "para monster" tersebut menyusul penembakan fatal dua tentara Israel oleh seorang warga Palestina di sebuah stasiun bus di Tepi Barat.
Putra perdana menteri tersebut juga menyerukan pengusiran warga Palestina dalam unggahan Facebook-nya minggu lalu, dengan menulis bahwa ia lebih suka semua Muslim meninggalkan Israel.
Dalam cuitannya, Netanyahu menyertakan tangkapan layar dari salah satu unggahan yang dihapus yang isinya ‘Polisi pemikiran kaum progresif radikal di Facebook juga telah menghubungi saya!’
(Susi Susanti)