Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wamenag Dorong Modernisasi Tata Kelola Wakaf di Indonesia

Sucipto , Jurnalis-Minggu, 01 September 2024 |00:02 WIB
Wamenag Dorong Modernisasi Tata Kelola Wakaf di Indonesia
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki
A
A
A

JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki meluncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf, bersamaan dengan Malam Puncak Harlah ke-17 BWI di Jakarta. Wamenag didampingi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin.

Wamenag mengungkapkan pentingnya upaya modernisasi tata kelola wakaf Indonesia. Untuk itu, pihaknya mendorong BWI untuk menyiapkan satu perangkat atau sistem yang mampu mengintegrasikan data wakaf nasional.

“Sekaligus dapat meningkatkan literasi wakaf Masyarakat,” ujar Wamenag, Saiful Rahmat Dasuki, Sabtu (31/8/2024).

“Hal tersebut tidak hanya memastikan tata kelola wakaf menjadi optimal, tetapi juga menjamin perlindungan aset wakaf dari potensi penyalahgunaan yang tidak sesuai syariat Islam,”tandasnya.

Kamaruddin Amin menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan pencatatan terhadap seluruh lembaga dan nazir wakaf di Indonesia.

Kata dia, Upaya itu dilakukan melalui cabang-cabang BWI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. BWI juga telah meluncurkan aplikasi Satu Wakaf yang dapat diakses melalui telepon seluler.

“Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam berwakaf, sehingga kegiatan berwakaf menjadi lebih terintegrasi dan transparan,” ujarnya.

Selain itu, untuk mendongkrak capaian potensi wakaf uang nasional, pihaknya akan gencar menyosialisasikan Gerakan Indonesia Berwakaf ke Ormas, masjid, hingga calon pengantin (Catin).

 

“Sejumlah langkah dilakukan termasuk sosialisasi kepada berbagai Kementerian atau lembaga, organisasi kemasyarakatan, masjid, calon pengantin, jemaah haji dan umrah, serta seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Dirjen Bimas Islam Kemenag itu juga menjelaskan, potensi wakaf uang nasional sendiri diperkirakan mencapai Rp180 triliun setiap tahun. Namun, realisasi wakaf uang yang terkumpul secara nasional baru mencapai Rp2,5 triliun.

“Saat ini, realisasi wakaf uang yang terkumpul secara nasional baru mencapai Rp2,5 triliun. Kita optimis, ini akan terus berkembang,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia pun mengajak seluruh elemen bangsa dapat berpartisipasi dalam Gerakan Indonesia Berwakaf.

Menurutnya, wakaf bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bermanfaat untuk ibadah, tetapi juga untuk meningkatkan sosio-ekonomi masyarakat. Hal tersebut, imbuhnya, dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial yang terjadi.

 

“Kami memberi literasi kepada masyarakat bahwa berwakaf tidak harus berupa aset atau tanah, tetapi bisa juga dalam bentuk wakaf uang, yang bisa dimulai dari Rp20 ribu saja,” ucapnya.

Kamaruddin menyebut, jika seratus juta orang kelas menengah di Indonesia berwakaf setidaknya Rp20 ribu per tahun, potensinya akan mencapai angka yang fantastis.

Dia berharap, berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil, sehingga dana wakaf dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi bangsa.

“Coba bayangkan, jika seratus juta orang kelas menengah di Indonesia berwakaf setidaknya Rp20 ribu saja per tahun, potensinya sangat besar sekali,” tandasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement