JAKARTA - Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) 2024 akan digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada 6-16 September 2024. MTQ ke-XXX ini akan mencatatkan sejarah karena akan menerapkan teknologi digital seperti dalam pendaftaran, penyelenggaraan, penjurian dan publikasi.
Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, MTQ ke-XXX diikuti sebanyak 1.998 peserta yang terdiri terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan.
"Penyelenggaraan MTQ ke-XXX ini kita ikhtiarkan, kita upayakan penyelenggaraan serba digital, mulai pendaftaran hingga pengumumannya. Ini harapan transformasi digital di Kemenag, sudah sesuai dengan roadmap, peta jalan yang sudah dibuat Kemenag," ujar Wibowo di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Wibowo menjelaskan, transformasi digital sudah dilakukan di seluruh satuan kerja Kemenag untuk membantu mengotimalkan semua layanan, baik layanan keagamaan maupun pendidikan.
Menurutnya, terdapat beberapa manfaat dan tujuan penyelenggaraan MTQ serba digital. Pertama, meningkatkan kualitas penyelenggaraan jauh lebih efisien, transparan, akuntabel, dan lebih profesional.
Kedua, meminimalisir proses transfer peserta antarprovinsi. Sebab, dengan sistem digital ini Kemenag bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kerja sama ini untuk memastikan bahwa peserta yang terdaftar benar-benar berasal dari daerah tersebut.
"Serba digital semakin memudahkan dalam verifikasi dan validasi dokumen.Hal ini juga untuk memastikan fairness, prinsip keadilan dari lomba," tegas Wibowo.
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menjelaskan, aplikasi E-MTQ ini digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi peserta. Dengan sistem tersebut, Kemenag ingin memastikan data peserta terverifikasi secara akurat dan valid.