OSLO – Penyebab kematian seekor paus beluga yang pernah disebut sebagai "mata-mata Rusia" oleh media Barat akhirnya terungkap. Paus beluga yang dijuluki Hvaldimir itu ditemukan mati di Teluk Risavikam Norwegia selatan pada akhir Agustus lalu.
Kelompok hak asasi hewan OneWhale dan NOAH kemudian mengajukan pengaduan ke kepolisian Norwegia, dengan alasan bahwa beberapa lubang melingkar di tubuh Hvaldimir menunjukkan mamalia laut itu kemungkinan mati ditembak.
Namun,kini kepolisian Norwegia mengumumkan bahwa Hvaldimir kemungkinan besar mati karena infeksi dan menepis dugaan awal terkait penembakan.
Otopsi yang dilakukan oleh Institut Kedokteran Hewan Norwegia menunjukkan bahwa tidak ada tindak kejahatan yang terlibat dalam kematian Hvaldimir, kata kepolisian pada Jumat, (4/10/2024).
Cetacea itu kemungkinan mati karena infeksi bakteri, yang berkembang pada luka yang disebabkan oleh tongkat yang tersangkut di mulut makhluk itu, kata Amund Preede Revheim, yang mengepalai Bagian Laut Utara dan Lingkungan Hidup dari kepolisian di Norwegia barat daya.
Mengenai lubang melingkar tersebut, kemungkinan besar dibuat oleh burung yang memakan bangkai paus tersebut, jelasnya.
“Karena tidak ada bukti dalam penyelidikan yang menunjukkan bahwa Hvaldimir dibunuh secara ilegal, polisi tidak melihat alasan untuk memulai penyelidikan atas kematian paus tersebut,” kata petugas tersebut sebagaimana dilansir RT. Dia menambahkan bahwa keluhan dari para aktivis tersebut telah dibatalkan.
Revheim juga mengeluh bahwa “sulit” bagi Institut Kedokteran Hewan Norwegia untuk melakukan otopsi karena “banyak organ paus tersebut sangat busuk.”
Paus beluga putih yang terkenal itu pertama kali terlihat di lepas pantai di wilayah Finnmark, Norwegia utara, pada 2019. Pada saat ditemukan, hewan tersebut diduga mengenakan tali pengaman kamera aksi yang diberi label ‘Equipment St. Petersburg.’ Fakta ini menimbulkan spekulasi liar di media Barat bahwa makhluk laut tersebut sebenarnya adalah “paus mata-mata Rusia” yang sedang menjalankan misi. Namun, beberapa orang menduga hewan tersebut sebenarnya adalah “paus terapi” terlatih yang entah bagaimana berhasil lolos dari kandangnya.
Paus itu dijuluki ‘Hvaldimir’ – plesetan dari kata bahasa Norwegia untuk paus (hval) dan nama Presiden Rusia Vladimir Putin. Mamalia laut itu dikenal ramah terhadap manusia dan sering terlihat mendekati perahu dan berinteraksi dengan orang-orang di dalamnya.
(Rahman Asmardika)