"Kita cek di handphone tidak ada yang janggal, cuma ada catatan di bukunya bahasanya itu agak aneh. Cuma yang tidak, 'saya bunuh diri', enggak. Bahasa yang kayak bebannya berat gitu," ujarnya.
"Jadi dia hanya menulis itu pakai bahasa mandarin. Bahasanya itu curhatan, memang sedih, cuma tidak menunjuk ke siapa-siapa," tutup Aprino.
(Puteranegara Batubara)