Berdasarkan data terkini yang dihimpun melalui sistem observasi dan peringatan dini BMKG, terpantau kejadian hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem (di atas 100 mm/hari) pada tanggal 12 Juli 2025 di beberapa wilayah, antara lain Jawa Timur (177,4 mm/hari) dan Maluku (105,1 mm/hari).
Walaupun, sebagian besar wilayah telah memasuki periode musim kemarau, potensi hujan lebat hingga ekstrem masih melanda beberapa wilayah, khususnya sebagian Sumatera, dan Jawa bagian dalam sepekan kedepan. Hal tersebut diakibatkan potensi suhu muka perairan laut lebih hangat dibanding normalnya meskipun
Selain faktor regional, teridentifikasi juga adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di fase 4, yakni di wilayah Maritime Continent, yang turut mendukung peningkatan aktifitas konvektif dan pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, Kelvin, dan Mixed Rossby Gravity (MRG) diperkirakan akan aktif dalam sepekan ke depan, dengan potensi signifikan dalam mempengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah. Keberadaan sirkulasi siklonik di beberapa lokasi serta tingginya indeks labilitas atmosfer juga turut berkontribusi terhadap pembentukan awan konvektif, yang dapat memperpanjang durasi hujan di beberapa wilayah terdampak.