Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Depan-Prabowo Konsolidasi Gulingkan SBY?

Hasan Kurniawan-Stefanus Yugo Hindarto , Jurnalis-Minggu, 24 April 2011 |15:51 WIB
Depan-Prabowo Konsolidasi Gulingkan SBY?
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
A
A
A

TANGERANG- Kelompok Dewan Penyelamat Negara (Depan) menggelar rapat konsolidasi tertutup dengan pimpinan Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kantor pusat Gerinda, Jalan RM Harsono, No  54, Ragunan, Jakarta Selatan.

Apa saja yang dibicarakan dalam rapat tersebut?  Benarkah Depan mengajak Prabowo untuk menggulingkan pemerintahan SBY?

“Kami telah bertemu Prabowo Jumat malam di kantor Gerindra. Kami membicarakan kondisi negara saat ini,”  kata seorang deklarator Depan, Justiani kepada okezone, Minggu (24/4/2011).

Justiani mengatakan, pemerintah SBY sudah tidak bisa mengendalikan keadaan. “Kami menilai kalau SBY tak melakukan perubahan secara fundamental, maka rakyat akan melakukan dengan caranya sendiri.  Kami ingin mengantisipasi hal tersebut, agar perubahan terkendali,” katanya.

Informasi yang diperoleh okezone, Minggu (24/4/2011) dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah perwakilan tokoh politik, gerakan mahasiswa 98 dan BEM se-Indonesia. Di antara tokoh politik yang tampak, Effendi Choirie (Gus Choi), Saurip Kadi, Justiani, Marwan Batubara, dan Fuad Bawazier.

Lebih jauh,  Depan mengajak Prabowo dengan Partai  Gerindranya, satu barisan dengan mereka.

Dalam transkrip pertemuan yang diperoleh okezone,  Gus Choi, membuka pertemuan itu dengan mengungkapkan kegagalan SBY dalam melindungi rakyatnya. "Negara tidak bisa melindungi warganya," ujarnya.

Bahkan, Fuad Bawazier dalam pertemuan tersebut dengan jelas menyatakan sikap partainya, Hanura. Menurutnya, SBY harus turun sebelum pemilu 2014.  "SBY sekarang sedang melakukan konsolidasi kekuasaan melalui exercise-exercise kekuasaan dengan unjuk kuasa terhadap Antasari, Susno, mafia pajak Gayus, mafia pasarmodal," beber Bawazier.

Menanggapi semua keterangan tokoh Depan, Prabowo mengaku senang karena dirinya merasa tidak berjuang sendirian lagi. Namun, dengan halus Prabowo menolak penggulingan kekuasaan bukan lewat Pemilu. Karena dianggap bisa menimbulkan revolusi dan kekacauan di tengah masyarakat yang sangat merugikan Indonesia.
 
"Kehadiran Depan membuat saya tidak kesepian. Anda semua tahu saya sejak letkol sudah menyuarakan antineolib sebagai keseimbangan di zaman Orba (Orde Baru)," terangnya.

(Stefanus Yugo Hindarto)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement