JAKARTA- Dalam hubungan pernikahan, sulit dipercaya seseorang tidak mengetahui jati diri fisik (jenis kelamin) pasangannya. Apalagi, hal ini terjadi berlarut-larut dalam usia pernikahan yang tidak sebentar.
Semestinya, dalam proses hubungan yang normal, fakta mengenai bagaimana perilaku seks sudah diketahui masing-masing pasangan.
“Bisa dibayangkan ini bukan jenis hubungan normal,” jelas Psikolog Klinis, Margaretha, saat dihubungi okezone, Jumat (29/7/2011).
Margaretha mengungkap ada dua kemungkinan yang terjadi pada relasi suami atau istri yang mengklaim tertipu atas jenis kelamin pasangannya.
“Ya mungkin saja gay atau lesbi atau jenis relasinya tidak terbuka," kata psikolog muda yang akrab disapa Retha ini.
Pada pasangan gay atau lesbi, pernyataan tertipu yang diungkapkan ke publik merupakan cara untuk menutupi rasa malu karena ketahuan menikah dengan sesama jenis.
“Mereka pun akan mengarang kisah bahwa dirinya telah diperdaya oleh pasangannya,” jelasnya.
Kemungkinan yang kedua adalah jenis relasi di mana salah satu pasangan sengaja menutupi keadaan dirinya yang sebenarnya. Sementara, pasangan lain tidak cukup menggali jati diri kekasihnya.
“Saya yakin ada semacam firasat, ada kecurigaan, tapi tidak cukup mau dan mampu untuk mencari jawabannya,” tutupnya.
Dalam setahun ini setidaknya ada tiga kasus penipuan identitas pasangan setelah atau dalam proses pernikahan. Kasus pertama terjadi di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, di mana Umar menggugat ‘istrinya’ Icha alias Rahmat Sulistyo. Setelah menjalani biduk rumah tangga selama enam bulan, baru diketahu ternyata Icha berjenis kelamin laki-laki. Proses hukum berlanjut ke persidangan hingga Icha dituntut setahun penjara. Dia didakwa atas tindakan pemalsuan identitas saat menikah dengan Umar pada Oktober tahun lalu.
Pada Minggu 24 Juli lalu nasib serupa nyaris terjadi pada Nuraini, warga Desa Binuang, Kecamatan Careang, Serang, Banten. Nuraini hampir saja menikah dengan Emi alias Rio. Nuraini baru mengetahui kekasihnya itu ternyata perempuan tulen setelah diperiksa sesaat sebelum ijab Kabul.
Kasus terakhir terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. NS melaporkan JN ke Polres Gowa atas tuduhan penipuan pada Rabu 27 Juli lalu. Setelah beberapa tahun menjalin hubungan baru diketahui bahwa pasangannya itu adalah perempuan.
(Anton Suhartono)