GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta disinyalir sering dijadikan pembuangan gelandangan dan orang gila. Hal itu terlihat dari maraknya orang gila di sekitar hutan Wanagama Playen dan kawasan hutan Bunder Playen. Setiap pekan orang tersebut berganti-ganti. Selain itu dipasar Induk Argosari dan sejumlah pasar tradisional juga banyak dijumpai.
Menurut Kepala Satpol PP Gunungkidul, Budi Santoso membenarkan adanya sejumlah pihak yang secara sengaja membuang orang gila disembarang tempat. Hal itu diakuinya kerap terjadi di kawasan hutan Wanagama Playen dan Hutan Bunder, Patuk. Aksi tersebut, kata dia dilakukan pada dini hari sehingga tidak diketahui masyarakat sekitar.
“Menurut informasi mereka membuang itu tidak menggunakan plat merah tetapi menggunakan mobil pribadi,” ungkap Budi Santoso kepada wartawan (5/10/2011).
Ia menjelaskan, selain dua daerah tadi ada beberapa titik lainnya yang menjadi tempat pembuangan, yakni perbatasan dengan wilayah Jawa Tengah, perbatasan Bantul, dan hutan Sodong.
“Biasanya kalau ada event seperti penerimaan Adipura itu biasanya selalu ditertibkan. Intinya diambil dari kawasan itu agar tidak menganggu,” imbuhnya.
Budi menyatakan, letak geografis Gunungkidul yang hampir sepertiga luas wilayah Yogyakarta merupakan tempat strategis untuk membuang gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan orang gila.
"Sebenarnya, kasus ini merupakan kasus sosial yang harus disikapi bersama, kami juga terus melakukan tindakan operasionalisasi di wilayah-wilayah," ujarnya.
Mengurus maslah sosial, lanjut Budi, memang kian komplek, pasalnya didaerah Gunungkidul, belum ada panti sosial yang khusus menampung. Idealnya setiap kabupaten ada satu lokasi.
”Yang di DIY itu baru Rumah Sakit Gracia itu pun dengan jumlah yang terbatas,” pungkasnya. (sus)
(Muhammad Saifullah )