MEDAN - Ratusan penumpang Batavia Air yang barangnya tertinggal di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuntut pihak maskapai agar membayar kompensasi atas kelalaian yang dibuat oleh maskapai.
Sebanyak 317 penumpang Batavia Air yang mendarat sekira pukul 09.30 WIB di Bandara Polonia Medan, hingga kini masih berada di bandara. Mereka menunggu kedatangan barang bawaan mereka yang dikabarkan akan tiba sekira pukul 15.30 WIB nanti.
"Mereka ini gila-gilaan loh. Liburan gini harga tiket naik sampai tiga kali lipat tapi hasilnya begini. Jadi kita minta kompensasi dari pihak maskapai atas kelalaian mereka ini," ujar salah seorang penumpang berambut gondrong yang tidak ingin menyebutkan namanya di Bandara Polonia Medan, Kamis (29/12/2011).
Meski tidak mematok kompensasi yang dituntut, penumpang menyebutkan harga kompensasi sebaiknya dapat menutupi ongkos ke tujuan masing-masing para penumpang. Kompensasi ini diminta agar pihak maskapai tidak lagi mengulang kesalahan yang mereka buat.
"Kami bukan bermaksud untuk meloroti mereka, tapi pakai hati nuranilah. Sudah tujuh jam kami menunggu di sini," tandasnya.
Havandi Gusli, Kasi Angkutan Udara, Kelayakan Udara, dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara Polonia Medan, yang menengahi masalah tersebut menyebutkan barang bagasi para penumpang akan tiba pukul 15.30 WIB. Sehingga dirinya meminta agar penumpang bersabar.
"Kita akan terus awasi agar maskapai tidak mengulangi kesalahan lagi. Kita akan terus awasi," tegasnya.
Mengenai kompensasi, Havandi melanjutkan, pihaknya menyerahkan pada pihak maskapai yang menyebutkan akan membayarkan kompensasi sebesar Rp100 ribu.
Namun, tawaran kompensasi tersebut ditolak para penumpang karena dinilai tidak wajar. Akibatnya, penumpang yang sudah kesal karena lama nenunggu meninggalkan ruangan OIC Airport Duty Manager, tempat mereka berembuk.
Informasi yang diterima, para penumpang meminta pihak maskapai agar membayar kompensasi sebesar Rp200 ribu per penumpang.
Sebelumnya, ratusan penumpang Batavia Air nomor penerbangan Y6591 mengamuk lantaran tidak mendapati bagasi mereka setibanya di Medan.
(Kemas Irawan Nurrachman)