GUNUNGKIDUL- Fenomena tanah ambles kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Setelah sebelumnya terjadi di wilayah kecamatan Girisubo dan Panggang, kali ini di pemukiman padat penduduk di Dusun Tritisan, desa Karangwuni, Rongkop.
Tidak tanggung-tanggung, diameter amblasnya tanah tersebut bisa mencapai 3 meter dengan kedalaman5 meter. Padahal awalnya diameter lubang hanya 1,5 meter.
Karsitem, anak pemilik pekarangan, mengatakan amblasnya tanah tersebut terjadi pada 7 Januari lalu. Saat kejadian, hujan deras turun dalam beberapa hari.
Tidak berapa lama terdengar suara ledakan diikuti dengan getaran tanah, bahkan sempat menggetarkan rumah yang terbuat dari kayu. “Padahal sore hari di lokasi itu masih digunakan anak-anak untuk bermain,” katanya kepada wartawan, Senin (9/1/2012).
Curiga dengan suara dan getaran tersebut, seluruh keluarga berinisiatif keluar rumah. “Awalnya lubang hanya 1,5 meter, namun kini bertambah lebar dan dalam,” imbuhnya.
Sebanyak 10 keluarga yang menempati rumah sekitar lokasi kejadian juga terancam. Sebab disekitar kawasan tanah ambles itu terdapat retakan tanah dan membentuk garis tidak beraturan. Warga khawatir, amblasnya tanah tersebut akan meluas dan menerjang rumah di sekitar lokasi.
Untuk menghindari kemungkinan ada warga yang terperosok, bagian atas lubang tanah yang ambles diletakkan beberapa kayu. Sedang saat malam hari, rencananya akan ditutup dengan terpal plastik dan diberi lampu penerangan.
Wakil Bupati Gunungkidul, Imawan Wahyudi, yang mengunjungi lokasi mengaku pemkab akan bekerja sama dengan tim geologi UGM.
"Kejadian di sini lebih rumit karena mengancam pemukiman, kita menunggu pandangan geologi," katanya.
Pemerintah sudah berkomunikasi dengan bagian pertambangan untuk memberikan langkah antisipasi. "Semoga besok bisa segera datang supaya tahu persis apa yang bisa dilakukan pemkab,"pungkasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)