Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Korupsi di Malut

DPP Golkar Geram Kadernya Diduga Menyuap Penyidik Polisi

Syamsudin Sidik , Jurnalis-Kamis, 21 Juni 2012 |09:21 WIB
DPP Golkar Geram Kadernya Diduga Menyuap Penyidik Polisi
Fadel Muhammad (Foto: Koran SI)
A
A
A

TERNATE - Kasus korupsi melibatkan Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus, juga menyeret beberapa penyidik Reskrimsus Polda Malut. Para penyidik tersebut diduga menerima suap yang diberikan dua kuasa hukum Ahmad Hidayat.
 
Berita soal dugaan penyuapan penyidik itu sampai ke telinga petinggi Partai Golkar pusat. Ahmad Hidayat merupakan kader partai berlambang Pohon Beringin itu. Saat ini, dia menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Malut.

Ketua DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad, saat berkunjung ke Halmahera Tengah, mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dugaan suap yang dilakukan orang suruhan bupati.

“Jika dalam penyelidikan nanti ditemukan adanya bukti, maka DPP Partai Golkar akan mengambil langkah tegas sesui dengan aturan organisasi. Bahkan, pemecatan dilakukan karena merusak nama partai. Kami akan lakukan rapat dengan pengurus DPD Partai Golkar Malut,” kata Fadel.

Seperti diketahui sebelumnya, penyidik Polda Malut yang menangani kasus Ahmad Hidayat diduga menerima suap dari dua pengacara bupati. Tujuannya, penyidik mau mengubah berita acara pemeriksaan (BAP) kasus dugaan korupsi pembangunan masjid raya di Kepulauan Sula sebesar Rp23 miliar.

Uang suap diberikan dalam mata uang dolar Amerika Serikat atau sekira Rp5 miliar. Sebagian penyidik menolak disuap hingga sempat terjadi ketegangan di ruang Reskrimsus. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Kapolda Malut dan ditindaklanjuti. Para penyidik yang diduga menerima suap sudah dinonaktifkan.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement