Terduga Teroris yang Ditangkap di Poso Terkait DPO Santoso
JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Poso, Sulawesi Tengah terkait dengan aksi teroris terdahulu.
"Adapun orang yang dilakukan penangkapan terkait dengan kelompok teror terdahulu," ujarnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (3/11/2012)
Boy menambahkan, bahwa terduga teroris yang ditangkap ini terkait dengan Santoso, yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
Santoso adalah buronan teroris paling dicari oleh Mabes Polri. Santoso diduga terlibat dalam aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011 lalu. Santoso juga sempat memimpin pelatihan teroris di Poso.
"Kelompok ini khusunya berkaitan dengan Santoso, dan juga dengan mereka yang dilakukan aksi teror seperti yang di Kota Palu berkaitan dengan perampokan bank, terkait juga beberapa aksi teror yang mereka lakukan," terang Boy.
Untuk saat ini lanjut Boy, DPRD bersama Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres berusaha memulihkan kondisi keamanan pasca penangkapan terduga teroris.
"DPRD bersama Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres berusaha memulihkan kondisi keamanan dampak dari penangkapan tadi pagi," imbuhnya
Seperti diberitakan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penyergapan terhadap kelompok terduga teroris di Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Poso, Sulawesi Tengah pagi tadi pukul 06.15 Wita. Operasi penangkapan oleh Densus 88 Antiteror itu dibantu sekira dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Kelapa Dua yang telah dikirim ke Poso sejak 31 Oktober.
(Rizka Diputra)
