Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Lion Air Tergelincir

Aktivitas Penerbangan di Bandara Supadio Kembali Normal

Risna Nur Rahayu , Jurnalis-Senin, 31 Desember 2012 |09:36 WIB
 Aktivitas Penerbangan di Bandara Supadio Kembali Normal
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Lalu lintas penerbangan di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, kembali normal setelah pesawas Lion Air dengan nomor penerbangan JT 718 tergelincir pada Minggu, 30 Desember malam sekira pukul 22.20 WIB.

Bandara tersebut mulai beroperasi pagi tadi pukul 07.50 WIB setelah mendapat izin dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

”Proses evakuasi roda pesawat dari lokasi tergelincir sudah berhasil dilakukan.  Sejak pukul 05.01 WIB tadi semua roda sudah ada di pavement (badan landasan) dan kami langsung melakukan upaya penarikan badan pesawat ke apron. Tepat pukul 07.50 WIB, setelah proses pembersihan dan pengecekan akhir pasca-insiden, Bandara Supadio kami operasikan kembali secara penuh atas seizin KNKT,” jelas Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero), Trisno Heryadi, dalam rilis yang diterima Okezone di Jakarta, Senin (31/12/2012).

Trisno menjelaskan, pesawat jenis Boeing 737-400 dengan registrasi PK-LII itu merupakan pesawat terakhir yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pontianak pada pukul 20.53 WIB. Pesawat mengangkut 152 penumpang dan enam kru.

Trisno menambahkan, saat kejadian, cuaca di Bandara Supadio buruk. Namun hanya Lion Air, JT 718, yang mengalami kendala. Pesawat lain, Sriwijaya Air, SJ-184, (Jakarta-Pontianak) dan Batavia Air, Y6-211, (Yogjakarta-Pontianak) mendarat dengan lancar.

”Pesawat ini touch down dengan sempurna saat itu. Namun ketika hendak berbelok, salah satu roda bagian kanan keluar dari runway dan masuk rumput sekira 200 meter menjelang ujung landasan. Mungkin pengaruh landasan yang basah akibat hujan saat itu serta adanya sisa grafitasi dari proses pendaratan. Badan pesawat terdorong dan tergelincir. Alhamdulillah, yang terpenting tidak ada korban dari peristiwa ini,” papar Trisno.

Bandara Supadio, lanjut dia, langsung menjalankan prosedur penanggulangan kondisi darurat dengan menutup landasan dan mengupayakan proses penyelamatan terhadap penumpang. Setelah proses evakuasi penumpang selesai, tim mengeluarkan roda yang terjerembab dari rumput serta menarik badan pesawat menuju apron.

Tim KNKT juga sudah mengamankan flight data recorder dan seluruh dokumen penerbangan guna kepentingan investigasi.

”Kalau untuk perawatan aspal landasan, secara rutin dan terjadwal selalu di lakukan. Tetapi insiden ini sepertinya lebih disebabkan kondisi cuaca yang kurang bersahabat,” pungkasnya.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement