Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

May Day Jadi Hari Libur, Semangatnya Tak Kendur

Bagus Santosa , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2013 |06:24 WIB
<i>May Day</i> Jadi Hari Libur, Semangatnya Tak Kendur
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, penetapan hari Buruh Internasional (MayDday) pada 1 Mei sebagai hari libur, tak akan membuat kendur semangat para buruh.
 
"Meski demikian bukan berarti itu gerakan buruh makin kendur, tapi makin menguat, isu-isu buruh tetap dan saya yakin tahun depan perayaan May Day akan besar lagi," kata Said berbincang kepada Okezone, Rabu (1/5/2013).
 
Meski demikian, dia mengapresiasi sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menetapkan Mayday sebagai hari libur. Dikarenakan dengan penetapan May Day sebagai hari libur berarti adanya pengakuan dan eksistensi buruh oleh pemerintah.
 
"Presiden SBY memberikan hari Mayday sebagai hari libur itu termasuk bentuk pengakuan kepada buruh. Itu perlu diapresiasi," katanya.
 
Mayday tahun ini sendiri berjalan berjalan tertib. 600 ribu buruh turun ke jalan hari ini dengan sasaran Istana Merdeka, Kantor Kementerian Kesehatan, Kantor Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat dan Kantor Kementerian Negara BUMN.
 
Para buruh yang hadir juga sudah dilandasi kesadaran bersama dengan tujuan memperjuangkan nasib dan hak-hak buruh, seperti masalah upah minimum dan penghapusan outsourching.
 
"Kesadaran kelas mereka sudah muncul. Mereka terus melakukan kontiniutas dan terus memperjuangkan hak buruh. Kalau bukan kita yang menyuarakan siapa lagi?" ujarnya.

(Catur Nugroho Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement