JAKARTA - Mayat si tato kupu-kupu, korban mutilasi Kalimalang, hingga kini masih terlantar di kamar jenazah RS Polri. Hingga kini belum ada keluarga yang mengakui dan membawanya pulang.
Polisi pun sampai saat ini masih berjibaku melakukan penyelidikan terkait motif pembunuhan dengan mutilasi ini serta mengejar pelaku.
“Jenazahnya sekarang disimpan di lemari pendingin bersuhu minus 20 derajat celcius. Itu tidak akan membusuk. Kami masih berkoordinasi dengan penyidik Polda Metro,” ujar Kepala Laboratorium Forensik RS Polri AKBP Putut Cayo Widodo saat dihubungi okezone, Senin (26/4/2010).
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengaku tidak akan menyerah dan bakal terus menunggu laporan kehilangan dari masyarakat yang selanjutnya akan dicocokan dengan ciri-ciri korban.
“Oh tidak (menyerah). Hingga saat ini masih dalam penyelidkan. Polisi tidak mengenal istilah menyerah dalam melaksanakan tugas. Tugas kita adalah memberikan yang terbaik bagi masyarakat, namun kerja sama dari masyarakat tentu sangat penting,” jelas Boy.
Boy juga berharap, bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera menghubungi Polda Metro Jaya. “Dan kita harapkan untuk dapat secepatinya mengusut kasus ini,” katanya.
Sebelumnya, sempat ada pasangan suami istri dari Cileungsi, Bogor, yang mengadukan kehilangan puteri mereka ke Polda Metro. Perkiraan usianya memang sama dengan korban namun ciri-ciri fisiknya tidak cocok, termasuk tato kupu-kupu yang ada tubuh korban.
Menurut pelapor, puterinya berjilbab dan tidak memiliki tato. Selain itu, jari-jari korban juga berbeda dengan jari kaki puterinya.
(Dede Suryana)