Ritual "Permintaan" di Prasasti Batutulis

, Jurnalis
Jum'at 09 Juli 2010 15:22 WIB
Prasasti Batutulis Bogor (Ist)
Share :

BOGOR - Sedikit meloncat ke belahan daerah lainnya, namun tidak berarti tidak ada hubungannya sama sekali dengan Bogor. Sebuah prasasti Batutulis di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Situs Batutulis ini dibangun pada tahun 1533 oleh Prabu Surawisesa yang merupakan anak dari Sri Baduga Prabu Siliwangi. Konon prasasti itu dibuat oleh Prabu Surawiwesa sebagai penyesalannya karena tidak mampu memepertahankan keutuhan wilayah Pakuan Pajajaran yang diamanatkan kepada dirinya yang kalah perang dengan Kerajaan Cirebon.

Prasasti Batutulis ditulis sendiri oleh Prabu Surawisesa dengan huruf Sunda Kawi. Terdapat sembilan baris tulisan dalam prasasti tersebut. Makna dari tulisan itu ialah penghormatan setinggi–tingginya yang dilakukan oleh seorang anak kepada ayahnya. Itulah salah satu nilai
yang bisa diambil karena masih relevan dengan kehidupan sekarang.

Selain prasasti Batutulis, terdapat batu yang berukir telapak kaki atau Padatala yang merupakan bekas dari telapak Prabu Surawisesa. Kemudian terdapat batu berukir
jejak tangan atau Astatala yang juga bekas dari telapak Prabu surawisesa.

Kedua batu tersebut terletak di depan prasasti Batutulis. Tidak ketinggalan, ada satu lagi batu berbentuk bulat panjang bernama batu Lilingga yang merupakan lambang kesuburan. Batu Lilingga ini terletak di samping kiri dari prasasti Batutulis.

Sayangnya, peninggalan sejarah yang sangat bernilai tinggi itu ternyata hanya dilindungi oleh sebuah ruangan berbentuk kotak yang tidak terlalu besar. Area peninggalan situs Batutulis itu seperti luput dari perhatian masyarakat.

Letaknya yang berada di pinggir jalan dan dikelilingi oleh pagar tembok serta dipasangkan plang dari pemerintah yang bertuliskan “Situs Prasasti Batutulis”, seolah tidak menarik perhatian masyarakat. Padahal, di dalamnya terdapat sebuah mahakarya peninggalan Kerajaan Padjajaran yang pernah berkuasa di tanah Bogor ini.

Terlepas dari kekurang pedulian, ternyata ada sebuah mitos yang masih hidup dari kompleks prasasti Batutulis tersebut. Ibu Maemunah, wanita berumur 70 tahun ini merupakan juru kuncinya. Dia kurang lebih sudah menjadi juru kunci selama 18 tahun. Maemunah merupakan keturunan ke sembilan dari juru kunci sebelumnya. Dia bercerita bahwa keinginan bisa terkabul bila mengikuti prosesinya.

"Langkah awal dari prosesi saat ingin “meminta” ialah menaruh telapak kaki kita ke batu yang berukir telapak kaki Prabu Surawisesa," papar Maemunah saat ditemuki okezone, baru-baru ini.

Kemudian, berlutut dan tangan ditempelkan kepada prasasti Batutulis sambil mengucapkan apa yang diminta. "Setelah selesai mengucapkan permintaan, kemudian kita berdiri, lalu berjalan melewati belakang prasasti Batutulis ke arah batu Lilingga," jelasnya lagi.

Selanjutnya, sambung  Maemunah, orang yang memohon itu harus memeluk batu Lilingga tersebut, tapi dengan syarat harus membelakanginya. Dalam ritual tersebut, dipercaya saat telapak kaki kita ternyata sama dengan ukiran telapak kaki tersebut, berarti keinginan akan terkabul. Begitu juga saat memeluk batu Lilingga, mitos yang berkembang ialah bila ujung jari saling menempel, maka keinginan akan terkabul juga.

Namun bila sedikit menempel, berarti masih ada harapan untuk terkabul. Konon sebagian orang percaya bahwa tidak semua orang bisa terkabul permintaanya. Ada yang bilang bahwa jika orang yang mempunyai ahlak kurang baik dan suka bermaksiat, maka keinginannya tidak akan terkabul. Sebaliknya, bila seseorang berahlak baik, maka keinginannya akan terpenuhi.

Terlepas dari dikabulkan atau tidaknya perohonan, itu semua tergantung dari keyakinan masing–masing. Apakah percaya mitos yang selama ini berkembang atau tidak. Maemunah juga mengingatkan, "Jika ingin “meminta”, mintalah pada Allah," tandasnya.

Jadi sebelum ia menunjukan cara prosesi “meminta”, Maemunah selalu berpesan seperti itu. Dia khawatir kalau orang–orang datang ke tempat ini menjadi musyrik, karena menyekutukan Allah.

(Dadan Muhammad Ramdan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya