RSBI Sistem Pendidikan yang Tidak Tepat

Rani Hardjanti, Jurnalis
Kamis 05 Agustus 2010 13:20 WIB
Anton M Moeliono. (Foto : pusatbahasa.depdiknas.go.id)
Share :

JAKARTA - Kehadiran Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Indonesia dinilai sebagai sistem pendidikan yang tidak tepat. Alasannya, masyarakat belum siap untuk fasih berbahasa asing.

Demikian pendapat Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia Anton M Moeliono, kepada okezone menganggapi fenomena RSBI, di sela diskusi bertajuk Mendorong Media Massa Memahami Bahasa Indonesia Lebih Baik, belum lama ini, di Jakarta.

"Kita belum cukup siap fasih berbahasa Inggris," ujar pria yang membidani Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada 1972 dan pencetus Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988.

Dia menjelaskan, ketidaksiapan masyarakat itu terletak pada mental nasionalisme yang lambat laun akan memudar, khususnya dari sisi bahasa. Indikasinya, lanjut dia, sudah terlihat. Di mana semakin hari semakin banyak kata-kata yang diadopsi dari bahasa Inggris.

Kendati demikian, pria kelahiran 21 Februari 1929 ini menegaskan, bukan berarti tidak boleh mempelajari bahasa asing. Yang harus ditekankan, agar  bahasa Indonesia menjadi bahasa di negerinya sendiri, apalagi penerapan pendidikan bahasa sejak dini.

Anton memberikan contoh, pemuda era angkatan Soekarno menginjak usia 12-18 tahun, mereka dituntut untuk bisa menguasai beragam bahasa, yakni Belanda, Jepang, dan Inggris. Tapi mereka tidak lupa akan bahasa kelahirannya dan justru mampu memanfaatkan penguasaan bahasa untuk negara.

"Jadi yang Bung Karno dan kawan-kawan masuk sekolah Belanda bukan menjadi orang Belanda. Tapi, otaknya yang diasah sistem pendidikan Belanda," tegasnya.

Tidak hanya itu, Anton juga memberikan contoh lain. Kerajaan Abbasyiah (750-1258 M), yang menghasilkan tokoh ilmu pengetahuan di bidang filsafat, kedokteran, kimia, aljabar, falak, dan botani. "Kondisi itu, menjadikan bahasa Arab berdaya ungkap sempurna di masa itu. Bahasa Arab begitu mendunia," ujarnya.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya