JAKARTA- Tiga tahun sudah Fauzi Bowo dan Prijanto menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun permasalahan banjir yang terjadi di Jakarta seakan tidak pernah teratasi. Apa kata 'ahlinya'?
Berikut pernyataan Fauzi Bowo dalam refleksi tiga tahun kepemimpinannya seperti dikutip dari situs Fauzi Bowo, Kamis (6/10/2010).
Dalam hal penanganan banjir, secara geografis, 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut dan dilalui 13 sungai besar, maka banjir adalah fenomena tersendiri yang perlu kita cermati bersama penanganannya.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk melakukan pengendalian, baik secara struktural maupun non struktural. Pemprov DKI telah merencanakan program 3 tahap berupa normalisasi sungai yaitu pengerukan 13 kali, pengerukan 56 saluran air, pembangunan pengendalian banjir di 18 lokasi, dan pembuatan saluran terowongan penghubung KBB dan KBT, rehabilitasi waduk dan situ serta pembangunan Waduk Pluit.
Tepat akhir tahun lalu, pembangunan saluran KBT selesai dan akhirnya berhasil tembus ke laut Jawa sehingga mampu mengurangi genangan di sejumlah tempat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Sebagai bentuk komitmen, Pemprov DKI mengalokasikan dana yang cukup besar yaitu Rp1,677 triliun di tahun 2010 ini untuk membiayai sejumlah program pengendalian banjir.
Program-program tersebut antara lain peningkatan fungsi KBT, program normalisasi sungai dan saluran, penataan waduk dan situ serta optimalisasi polder, pembangunan sarana dan pra sarana pengendali banjir yang diharapkan mampu mengurangi jumlah area tergenang dan waktu lama genangan.
Untuk menanggulangi kenaikan muka air laut dan mencegah intrusi air laut Pemprov DKI sedang merancang pembangunan sea wall atau tanggul laut. Di tahun 2010 ini, sebanyak 33 genangan juga akan diatasi. Benarkah?
(Kemas Irawan Nurrachman)