IPM: Pemerintah Harus Perhatikan Siswa

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Selasa 18 Januari 2011 17:25 WIB
Ilustrasi: ist.
Share :

JAKARTA- Bila sesuai jadwal, pelaksanaan ujian nasional (UN) akan digelar kurang dari empat bulan. Sementara, pengumuman jadwal UN masih diselimuti berbagai persoalan pendidikan di antaranya penetapan format UN yang akan dipakai tahun ini.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menilai kebijakan pemerintah menetapkan jadwal UN tahun ini lebih cepat dan penerapan format baru UN akan menjadikan siswa sebagai korban.   

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM, Slamet Nur achmad Effendy, menyatakan perubahan format UN tahun ini yang menggabungkan nilai ujian sekolah dan UN mengharuskan siswa melakukan persiapan lebih. "Pengumuman jadwal yang mendadak seperti ini akan membuat siswa kewalahan mempersiapkan diri menghadapi UN dengan format baru seperti itu," ujar Slamet seperti dikutip dari keterangan tertulis IPM, Selasa (18/1/2011).

Slamet menambahkan, dengan mepetnya waktu persiapan yang dimiliki, siswa akan di-drill dengan belajar dari soal-soal UN tahun sebelumnya. Proses ini sangat mengutamakan aspek kognitif, dan melupakan aspek afeksi siswa. "Jadwal UN saja tidak beres, bagaimana pelaksanaannya nanti?" imbuh Slamet menegaskan. 

Pimpinan Pusat IPM pun mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan siswa dalam mengeluarkan kebijakan pendidikan sehingga tidak mengorbankan siswa.

Menurut Slamet, kebijakan pendidikan yang tiap tahun selalu berubah membuat pemerintah menjadikan siswa sebagai kelinci percobaan. "Padahal, pendidikan merupakan proses, dan bukan menjadikan siswa sebagai laboratorium percobaan," Slamet menandaskan. (rfa)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya