Jakarta Kota Beton, Wajar Tak Dapat Adipura

JAKARTA - Tahun ini, Ibukota DKI Jakarta gagal memperoleh Piala Adipura, hal tersebut dinilai wajar karena berdasarkan standar internasional, Jakarta hanya meraih peringkat 142 dalam survei lembaga internasional tentang “most livable cities”.
 
"Ya, tidak mengejutkan Jakarta tidak mendapat Adipura, karena menempati peringkat 142 dalam survei 'most livable cities' dari 180 kota di dunia. Bahkan di bawah peringkat kota Gabon di Afrika," ungkap Djan Faridz, anggota DPD Provinsi DKI Jakarta, dalam rilis yang diterima okezone, Jumat, (10/6/2011).
 
Namun, dia menyayangkan Jakarta tidak mendapatkan penghargaan tersebut karena kota ini adalah wajah Indonesia di mata internasional. "Sebagai ibukota seharusnya Pemda DKI bisa mempertahankan Adipura 2009 dengan kategori kota metropolitan," ucapnya.
 
Djan menilai bahwa Jakarta seharusnya menanam pohon, bukan beton. "Saat ini Jakarta seperti hutan beton. Banyak lahan dibuka, tapi tidak ditanami pohon, justru beton. Bahkan di trotoar pun diletakkan pot beton. Dan ini tidak perlu anggaran yang besar," imbuhnya.
 
Jika Jakarta ditanami satu pohon setiap tiga meter di trotoar, maka dalam dua tahun akan Jakarta akan hijau, seperti di sekitar Menteng dan Kebayoran.
 
"Ada berapa puluh ribu kilometer trotoar di Jakarta. Mestinya ditanami pohon, bukan pot. Ini malah banyak pohon ditebang untuk pembangunan," tutupnya.
 
Sebagai kota metropolitan, lanjutnya, Jakarta harusnya mampu menerapkan good governance yang baik seperti halnya di Kuala Lumpur atau Bangkok.
 
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menegaskan pada tahun ini hanya 63 kabupaten dan kota yang mendapat anugerah Adipura. Padahal pada tahun 2010, 140 kabupaten dan kota yang meraih penghargaan.
 
Seperti diketahui piala Adipura tahun ini kategori Kota Metropolitan diraih Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dan Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan kategori kota besar diraih Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta, dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

(Lamtiur Kristin Natalia Malau)