WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama resmi menandatangani surat pernyataan, yang menunjukan bahwa bantuan untuk Palestina amat penting bagi keamanan AS. Surat ini secara resmi menghapuskan larangan atas bantuan untuk Palestina.
"Merupakan tindakan tepat untuk memberikan dana kepada pihak otoritas (Palestina), yang memerintah Tepi Barat dan Perbatasan Gaza," tutur Obama dalam memonya kepada Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang diumumkan kepada media, seperti dikutip AFP, Minggu (29/4/2012).
Sebelumnya, sebuah aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, ketiadaan dana bantuan yang dapat diberikan untuk membantu otoritas Palestina. Memang paket bantuan tersebut dibekukan oleh pihak Kongres AS.
Tahun lalu, paket bantuan sebesar USD192 juta atau sekira Rp1,7 triliun (Rp9.183 per dolar), dibekukan oleh Kongres AS karena Palestina memaksakan keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Upaya Palestina itu berujung pada kegagalan, meskipun pada akhirnya diterima masuk ke badan PBB yang mengurus kebudayaan dan warisan dunia serta pendidikan (UNESCO).
Pada November Kongres AS sempat membolehkan mengalirnya bantuan sebesar USD40 juta atau sekira Rp367,3 miliar. Namun pihak Kemlu AS mengutarakan kekhawatirannya, apakah dana itu bisa membantu kesulitan ekonomi yang dialami Palestina.
Sementara dalam surat pernyataan ini, Obama menginstruksikan Clinton untuk segera memberitahu langkah itu kepada pihak Kongres AS. Lewat pernyataan ini, Palestina bisa dapat segera memperoleh bantuan dana tersebut.
(Fajar Nugraha)
