Selidiki Kematian WNI, Tim Indonesia Tiba di Malaysia

Fajar Nugraha, Jurnalis
Rabu 09 Mei 2012 13:24 WIB
Foto: Orange
Share :

KUALA LUMPUR - Beberapa pejabat dan aktivis HAM Indonesia tiba di Malaysia untuk meminta klarifikasi atas penembakan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang juga diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh. Tim ini juga akan menyelidiki kondisi pekerja Indonesia di Malaysia.


Menurut Ketua Komisi Nasional HAM Indonesia Ifdhal Kasim, tim ini terdiri dari empat anggota DPR dan tiga orang aktivis. Tetapi dirinya mengaku tim ini diturunkan untuk mencari fakta.

"Kami bukan dalam misi mencari fakta. Tetapi hanya ingin meminta jawaban atas penembakan tiga orang WNI," ujar Ifdhal, seperti dikutip The Star, Rabu (9/5/2012).

Sebelum melanjutkan kunjungan selama tiga hari, tim ini sempat bertemu dengan Ketua Dewan Negara Malaysia Tan Sri Abu Zahar Nika Ujang hari ini.

Mereka juga akan melakuan pertemuan dengan Komisi HAM Malaysia (Suhakam) dan melakukan wawancara dengan beberapa pekerja Indonesia. Wawancara itu khususnya akan dilakukan kepada para pekerja Indonesia yang berada di wilayah perkebunan di Perak.

Ifdhal menambahkan, kunjungan tim ini juga ditujukan untuk memberikan jawaban kepada keluarga dari tiga WNI yang dilaporkan tewas bulan lalu. Keluarga dari ketiga WNI itu mencurigai mereka menjadi korban perdagangan organ yang sedang marak di Malaysia.

Seperti diketahui sebelumnya, tiga orang WNI yang berasal dari NTT kembali ke keluarganya dengan mayat dalam kondisi memprihatinkan. Ketiganya diduga menjadi korban perdagangan organ, karena banyak luka jahitan mencurigakan pada tubuh korban.

Tetapi, setelah dilakukan otopsi ulang, mayat ketiga WNI itu dilaporkan masih memiliki organ tubuh lengkap. Pemerintah Malaysia sendiri sudah meminta maaf atas kontroversi ini, mereka mengakui telat mengabarkan tewasnya ketiga WNI kepada pihak Kedubes RI di Kuala Lumpur.

(Fajar Nugraha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya