YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengaku, kampusnya siap menjalankan ketentuan publikasi meski tidak dilakukan di jurnal ilmiah. Jurnal online menjadi salah satu cara yang dapat dijalankan untuk memenuhi ketentuan tersebut. 
"Kami tahu kalau untuk mereview jurnal butuh waktu lama. Apalagi, penerbitan jurnal ilmiah, bisa-bisa mahasiswa kita tidak lulus-lulus. Karena itu, yang akan dilakukan ialah uploading karya,"ungkapnya.
Menurut Pratikno, tiap karya akhir mahasiswa akan diunggah (diupload) di jurnal online UGM. Proses ini disebutnya dengan nama publikasi elektronik. Pihak yang menangani publikasi elektronik ini adalah perpustakaan. Rencananya, UGM hanya mempublikasikan bagian abstrak dari karya ilmiah lulusan S-1, sedangkan untuk pascasarjana akan diunggah seluruhnya.
"Kami juga menginginkan, karya yang tersampaikan kepada masyarakat merupakan karya berkualitas. Kami berharap publikasi elektronik dapat menjadi rujukan pembelajaran sehingga yang bisa mengakses nantinya juga tidak sembarangan," ungkapnya. 
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dasron Hamid juga menegaskan siap melaksanakan publikasi karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa. Penelitian yang akan menjadi fokus perhatian UMY adalah karya-karya ilmiah yang bersifat kewirausahaan. 
"Karya kewirausahaan biasanya sangat aplikatif dan inilah yang saat ini menjadi perhatian masyarakat dan memang dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Pemuatannya secara online nantinya hanya akan pada bagian abstrak dari tiap karya," katanya. (ratih keswara/koran si)
(Rifa Nadia Nurfuadah)