JAKARTA - Aparat Polda Metro Jaya menangkap pembunuh Dicky Maulana (20), seorang pengamen (sebelumnya ditulis pengemis) di bawah jembatan Cipulir, Jalan Ciledug Raya, RT 08/10, Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto motif pelaku membunuh Dicky karena kesal dan sakit hati terhadap sikap korban yang tak asik di lingkungan para pengamen.
"Kehadiran korban tidak disukai oleh para pelaku. Soalnya, korban baru ngamen seminggu di sana, mereka bilang korban sombong dan belagu, sehingga perlu diberi pelajaran," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/7/2013).
Para pelaku yang diamankan aparat kepolisian adalah, FP (16), AS (18), NP (23), BF (17), APS (14), dan F (13).
Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan menambahkan, selain kesal dengan sikap korban, para pelaku juga kesal karena korban tidak izin ketika masuk wilayah pengamen di daerah Cipulir dan ITC Cipulir.
"Mereka ini dikategorikan sebagai anak punk, kemudian datang korban yang sok-sokan operasional di situ sendirian," pungkasnya.
Dicky ditemukan tewas mengenaskan di bawah jembatan Cipulir, Jalan Ciledug Raya RT 08/10 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Minggu 30 Juni 2013, pukul 10.00 WIB.
Ditemukan luka bekas sayatan pada wajah korban, dan juga luka sobek di jari kelingking dan jari manis sebelah kanan. Sedangkan di jari manis sebelah kiri luka sobek, dan pingggang sebelah kiri luka tusuk lima sampai tujuh sentimeter.
(Tri Kurniawan)