BLITAR - Mengendari sepeda ontel sambil berkeliling desa merupakan salah satu aktivitas cawepres dari Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo (HT), saat berkunjung ke Blitar, Jawa Timur, Selasa (5/3/2014).
Diiringi puluhan petani dan warga di atas sepeda ontel masing-masing, HT terlihat semangat mengayuh sepeda tua tersebut.
Dari atas sepedanya, HT menyapa dan melempar senyum ramah kepada warga. Setelah berkeliling, CEO MNC Group ini pun langsung dibawa warga ke areal persawahan. Mengenakan caping (topi) petani, HT diajak turun ke ladang untuk menanam cabai.
Sambil menanam, HT sesekali berdialog dengan petani di sampingnya.
Setelah hampir 30 menit menanam cabai, HT diajak warga ke sebuah panggung sederhana untuk meresmikan balai tani milik Kelompok Tani Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Serengat, Kabupaten Blitar.
Di sana HT secara singkat menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung ke Blitar, yakni ingin bersilaturahim dengan warga sekaligus melihat kondisi masyarakat secara langsung.
HT juga membahas soal kemandirian produksi pangan Indonesia sekaligus nasib para petani yang terlupakan.
Ia memaparkan, kondisi pertanian di Indonesia bisa dibilang kritis. Banyak orang tidak mau lagi menjadi petani karena dianggap tidak bisa menyejahterakan.
Padahal, kata HT, saat ini Indonesia membutuhkan peran petani untuk mengolah lahan. Sehingga, harapan swasembada dan kemandirian pangan bisa terpenuhi.
Jalan keluar dari persoalan ini, jelas dia, pemerintah harus melakukan modernisasi alat pertanian sehingga produktivitas petani bisa meningkat.
“Pertanian kita tertinggal, baik dari alat maupun dari segi keterampilam mengolah lahan pertanian. Di sini masalahnya. Ini harus segera diselesaikan sehingga produktivitas pertanian bisa meningkat,” tukasnya.
(Anton Suhartono)