Pertemuan Timses Jokowi-JK dengan Petinggi Polri Offside

JAKARTA - Pertemuan anggota tim sukses (timses) pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, yakni Trimedya Pandjaitan dengan petinggi Polri, Komjen BG di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 8 Juni malam menuai reaksi beragam.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio mengatakan, pertemuan keduanya baik itu secara terbuka, terlebih bersifat rahasia, sangat tidak dibenarkan. Menurutnya, posisi Polri sudah jelas yakni netral sama halnya dengan TNI.

Secara normatif, TNI dan Polri harus netral bahkan Presiden SBY sampai menegaskan hal tersebut," ujar Agung saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Oleh karenanya lanjut dia, pertemuan itu menandakan dua hal. Pertama, pertemuan Trimedya dengan Komjen BG telah melanggar etika karena sebenarnya, tidak etis di saat menjelang pilpres ada pertemuan antara personel timses capres dengan seorang perwira polisi terlepas dari materi yang dibicarakan.

"Kedua, mereka yang bertemu tidak memiliki sensivitas bahkan tidak menguasai intelijen sehingga pertemuan itu diketahui oleh orang lain. Personel dari timses Jokowi-JK dan Komjen BG sudah offside," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua FSP BUMN Bersatu, Arif Poyuono, mengaku telah memergoki pertemuan rahasia antara tim sukses (timses) capres cawapres Joko Widodo (Joko Widodo)-Jusuf Kalla (JK), yakni Trimedya Pandjaitan dengan petinggi Polri Komjen Pol berinisal BG.
 
Arif pun berencana akan melaporkan pertemuan tersebut ke Kapolri Jenderal Sutarman dengan membawa bukti foto-foto pertemuan rahasia yang terjadi pada Minggu 8 Juni 2014, di restoran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat.
 
Dia meminta, Kapolri untuk menonaktifkan Budi Gunawan dari jabatan Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdikpol) Polri jika terbukti memihak pada salah satu pasangan tertentu di Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.

(Rizka Diputra)