Apa Sih UTS:INSEARCH?

Margaret Puspitarini, Jurnalis
Senin 18 Agustus 2014 19:08 WIB
University of Technology Sydney memiliki program pendampingan khusus bagi mahasiswa asing yang baru menginjakkan kaki di kampus tersebut. (Foto: Margaret P/Okezone)
Share :

JAKARTA - Tidak mudah bagi sebagaian besar pelajar Indonesia maupun negara lainnya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Di samping perbedaan lingkungan akademik, faktor budaya dan bahasa juga menjadi alasan bagi mereka sulit beradaptasi.

Oleh karena itu, setiap universitas asing biasanya memberikan satu program persiapan bagi calon mahasiswa untuk beradaptasi. Salah satu bentuknya adalah Univesity of Technology Sydney (UTS) : INSEARCH.

Menurut Program Manager untuk Desain UTS:INSEARCH Matthew Holt, lembaga tersebut memfasilitasi pelajar asing yang akan melanjutkan pendidikan di UTS. Melalui lembaga tersebut, lanjutnya, para pelajar akan beradaptasi dengan sistem pembelajaran sebelum benar-benar masuk sebagai mahasiswa UTS.

"UTS:INSEARCH membantu mahasiswa asing untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani perkuliahan sesungguhnya. Mereka dikenalkan dengan sistem perkuliahan di Australia serta berinteraksi langsung dengan para pelajar domestik," kata Holt di Plaza Bapindo, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2014).

Dia menyebut, selama mengikuti UTS:INSEARCH, para pelajar tidak hanya beradaptasi dengan suasana perkuliahan sesungguhnya. Mereka juga diajarkan mata kuliah yang memang harus diambil di semester pertama.

"Sehingga setelah selesai mengikuti program UTS:INSEARCH, mereka masuk ke UTS untuk mengambil mata kuliah di semester kedua. Bukan lagi mengulang dari semester awal," ungkapnya.

Salah seorang dosen UTS yang juga mengajar di UTS:INSEARCH, yakni Sophie Cooper menyebut, dalam kelas tersebut dia  mengajar tentang topografi dan bagaimana melihat dunia desain dari persepektif berbeda. Selama mengajar di sana, Cooper pun mengakui jika kemampuan menggambar mahasiswa Indonesia sangat baik.

"Kelasnya kecil dengan durasi kuliah tiga hingga empat jam. Selain memberikan materi, ada workshop dan memberi kesempatan mahasiswa untuk persentasi. Kemampuan bahasa Inggris yang kurang juga bisa diajarkan dalam kelas tersebut," ujar Cooper.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya