Karenanya, Nusron punya kesimpulan agar masalah ABK ini dimoratorium saja. "Laut kita jauh lebih luas dari laut mereka, biar mereka melaut di dalam negeri," ungkapnya.
Sementara itu, terhadap para ABK kapal Oryong yang hingga kini belum ditemukan, Nusron berharap dalam waktu cepat bisa ditemukan dalam keadaan hidup. Terhadap para keluarga korban jenazah yang sudah dipulangkan ke Indonesia, Nusron meminta agar mereka tabah.
Seperti diketahui, 13 jenazah tersebut adalah Atep Roni (Kabupaten Bandung), Dede Iksani (Kabupaten Cirebon), Heriyanto (Kabupaten Cirebon), Mujahidin (Kabupaten Tegal), Mukhamad Idris (Kabupaten Tegal), Warno (Kabupaten Tegal), Nur Kolis (Kabupaten Tegal), Harjono (Kabupaten Tegal), Barjo (Kabupaten Pemalang), Albert Talapessy (Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku), Gaspar Jantje Tomasila (Kota Ambon), Mukhtar Mokodompit (Kab Bolaang Mongondow Timur, Sulut), dan Syarifuddin (Selayar, Sulsel).
Sebenarnya 16 jasad dari total 35 WNI yang menjadi ABK Kapal Oryong telah ditemukan. Namun, baru 13 WNI teridentifikasi. Para korban ini hilang setelah kapal penangkap ikan, Oryong 501 tempat mereka bekerja terbalik di sekitar Selat Bering, Rusia akibat cuaca buruk Desember lalu.
(Muhammad Saifullah )