BANDUNG – Dampak dari melonjaknya harga BBM jenis solar, PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi II (Daop II) Bandung, terpaksa menaikkan tarif KA jarak pendek dan menengah.
Mulai 1 April 2015 besok, tarif KA akan meroket hingga lebih dari 200 persen untuk angkutan Public Service Operation (PSO), yang melayani rute jarak pendek dan menengah kelas ekonomi.
Kenaikan tarif itu menyusul naiknya harga solar yang menggerakkan Kereta Roda Diesel (KRD), yang selama ini digunakan di wilayah Daop II, Bandung, untuk rute-rute seperti Cicalengka-Padalarang, Bandung-Cicalengka, Bandung-Padalarang, Purwakarta-Jakarta Kota dan Bandung-Cibatu.
Harga solar merangkak naik dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 dan berimbas pada kenaikan tarif lebih dari dua kali lipat.
Kepala Humas Daop II, Zunefri mengatakan, selain karena imbas kenaikan BBM jenis solar, tarif KA melonjak juga terjadi karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Akibatnya, suku cadang KA yang sebagian besar impor juga mengalami kenaikan tajam.
Faktor lain yang memicu kenaikan tarif KA adalah naiknya biaya operasional, sedari delapan persen menjadi 10 persen. Kenaikan tersebut mengakibatkan berkurangnya subsidi tiket bagi para penumpang.
Berikut Tarif KRD baru Wilayah Daop II, Bandung, mulai 1 April 2015:
Rute Jurusan – Tarif Lama – Tarif Baru
Bandung-Cicalengka – Rp1.500 – Rp4.000
Bandung-Cibatu – Rp3.500 – Rp6.000
Bandung-Padalarang – RpRp1.500 – Rp4.000
Padalarang-Cicalengka – Rp1.500 – Rp5.000
Purwakarta-Jakarta Kota – Rp3.000 – Rp6.000
(Randy Wirayudha)