Identitas Pelaku Penembakan di Tunisia Mulai Terungkap

TUNIS – Kelompok militan ISIS diketahui telah merilis foto wajah pria bersenjata yang membantai 38 orang di Hotel Marhaba Imperial, di Tunisia. Menurut pernyataan ISIS, hotel itu diserang karena jadi sarang prostitusi.

Dalam foto yang diunggah lewat akun media sosial milik ISIS, pria bersenjata itu diklaim bernama Abu Yahya Qayrawani (23). Sebuah pernyataan dari ISIS menyertai foto wajah Qayrawani.

”Saudara kami, tentara dari ‘Khilafah’ Abu Yahya Qayrawani, telah mencapai sasarannya yakni Hotel Imperial Tunisia, meskipun harus menjadi korban petugas keamanan,” demikian pernyataan dari akun media sosial ISIS, seperti dikutip IB Times, Minggu (28/6/2015).

“Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah subjek dari negara yang membentuk aliansi tentara salib melawan negara kekhalifahan,” lanjut pernyataan ISIS tersebut.

Akibat foto yang menyebar luas di dunia maya tersebut, banyak warga Tunisia yang berpendapat bahwa Qaywarani diyakini merupakan orang yang sama dengan pelaku yang telah dirilis petugas keamanan Tunisia, yakni bernama Seifeddine Yacoubi.

Sebelumnya, salah seorang saksi mata mengatakan, pelaku penembakan tertawa dan bercanda seperti orang normal. Namun, tiba-tiba langsung menembakkan senapan mesinnya kepada puluhan wisatawan. ”Sebelumnya si pelaku tertawa dan bercanda, seperti orang normal,” ujar salah seorang saksi mata, seperti dilansir Mirror.

“Dia memilih siapa yang akan ditembaknya. Dia mengatakan kepada mereka, ‘Anda tinggalkan tempat ini.’ Dia memilih turis asal Inggris dan Prancis sebagai target,” lanjutnya.

Saksi mata lainnya, Sarah Wilson (26) mengaku berlari setelah mendengar suara tembakan. ”Saya berlari, mayat terakhir ada di pantai yang berupaya mencapai hotel kami. Ini adalah kekacauan. Ada tubuh seseorang di kolam renang hotel dan itu penuh dengan darah,” ujar Sarah.

Tunangannya, Matthew James (30), yang berada di pantai ikut terluka setelah pelaku melepaskan tembakan. James saat kejadian sejatinya sedang bebaring menikmati sinar matahari.

”Dia pasang badan dari peluru yang diarahkan untuk saya. Saya berutang nyawa, karena dia melemparkan dirinya di depan saya ketika penembakan dimulai,” ujar Sarah.