JAKARTA - Dalam buku berjudul 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY' yang diluncurkan mantan anggota Pansus Bank Century yang Muhammad Misbakhun, menyebut Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang dari kasus bailout Bank Century yang telah merugikan negara triliunan rupiah itu.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, dalam buku yang dikeluarkan Misbakhun isinya hanyalah kebohongan semata, yang berfungsi untuk mengiring opini publik agar SBY semakin jauh dengan masyarakat.
"Tapi jika isinya terka belaka, apalagi cari sensasi 'menjual' nama SBY, publik pasti antipati," ujar pria yang akrab disapa Rampo itu kepada Okezone, Sabtu (22/8/2015).
Pria asal Sumatera Utara ini menegaskan, buku yang diterbitkan anggota Komisi XI DPR itu hanya untuk mencari sensasi agar karyanya tersebut laku di pasaran. Sehingga mendapatkan keuntungan.
"Supaya laku saja bukunya. Sayang dia menghalalkan segala cara. Banyak cara lain terhormat supaya buku kita dibaca," tegasnya.
Dikatakan Rampo, harusnya jika ingin buku Misbakhun tersebut laku, dirinya menggunakan cara-cara yang lebih terhormat bukan dengan mengiring opini yang faktanya tidak ada.
"Jika kita ingin dihormati, berperilakulah terhormat. Kalau enggak ya sebaliknya. Publik malah akan tambah antipati, boro-boro mau beli buku macam gini," katanya.
Rampo juga mengingatkan kepada politisi Partai Golkar itu agar mempercayai aparat penegak hukum, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipercaya untuk mengungkap aktor dibalik kasus bailout Bank Century tersebut.
"Soal Century sudah terang benderang. Tak ada yang ditutupi. KPK, kepolisian, kejaksan sudah bekerja. Serahkan hukum bekerja," pungkasnya.
(Arief Setyadi )