Teguh menganggap, konten yang ditampilkan tak membahas kebudayaan Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi.
"Hal lain yang patut disayangkan adalah khasanah sastera Islam yang cukup berkembang di tanah air yang juga tidak mendapat tempat, padahal negara kita adalah megara demokrasi dengan penduduk Islam terbesar di dunia," tutupnya.
Sebelumnya, muncul desakan agar anggaran Frankfurt Book Fair yang menguras kas negara melalui Kementerian yang dipimpin Anies Baswedan sebesar Rp146 miliar diaudit. Anggaran tersebut dinilai terlalu mahal karena angka uang itu sangat besar untuk kegiatan sekelas pameran buku dan diduga dilaksanakan tanpa tender.
(Fiddy Anggriawan )