ANKARA – Turki sempat terlibat perselisihan panas dengan Irak. Baghdad menuduh Ankara melanggar kedaulatan mereka karena mengirimkan pasukan keamanan tambahan ke Arbil, Irak Utara. Ankara berdalih pengiriman pasukan tambahan dilakukan untuk membantu Baghdad melawan kelompok militan ISIS.
Irak meminta Turki menarik seluruh pasukannya dari wilayah mereka. Namun, Turki hanya menarik sebagian. Baghdad mengancam akan melaporkan Ankara ke Dewan Keamanan PBB. Setelah diancam, Turki akhirnya menarik seluruh pasukan mereka dari Arbil.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan sebagai bagian dari kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan keberadaan tentara Turki di Irak adalah untuk mengusir ISIS. Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (24/1/2016), tangan kanan Presiden Erdogan itu menegaskan bahwa Ankara sangat menghormati teritorial Irak.
Pria berkacamata itu juga mengatakan hanya kelompok pemberontak Suriah yang sah yang diperbolehkan untuk ambil bagian dalam negosiasi damai. Davutoglu berterima kasih terhadap kunjungan Biden ke Siprus. Pria 56 tahun itu yakin sekutu mereka, AS, memiliki peran penting dalam negosiasi damai untuk Siprus.
(Wikanto Arungbudoyo)