Alhasil, seorang wartawan TVRI, Davies sempat dianiaya dan dipukul saat meliput di RS Malahayati. Sehingga, kameranya menjadi rusak.
“Saya dihalangi saat hendak mengambil gambar di RS Malahayati, mereka meminta agar saya pergi. Karena aku tak menghiraukan mereka tanganku dipukul sehingga kameraku terjatuh,” ucapnya.
Meski begitu, Davies berusaha memberikan pengertian pada preman tersebut. Namun, pelaku malah makin emosi dan kembali melakukan penganiayaan dengan menendangnya dari belakang.
“Saya ditendang, dibentak dan menuduh saya sebagai pengacau rencana mereka,” jelasnya.
Sementara itu, dari informasi yang dapat dikumpulkan wartawan di lapangan, dikhawatirkan proyek Podomoro masih akan mengambil korban jiwa.
“Lokasi proyek itu menyimpan misteri, mungkin akan ada lagi tumbal berikutnya setelah kejadian ini,” ujar M Sihombing salah satu warga Kota Medan.