FARMVILLE – Hanya selang beberapa menit usai pertanyaan pertama, kedua kandidat calon Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) sudah membahas kontroversi yang membayangi Hillary Clinton. Kontroversi ini menyeruak usai pasangan Donald Trump, Mike Pence, membahasnya.
Ketika Elain Quijano baru memberikan pertanyaan pertama, Tim Kaine selaku cawapres dari Hillary langsung memuji figur pasangannya itu. Ia menyebut, rekam jejak Hillary yang pernah mengemban berbagai jabatan hingga Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, memperlihatkan kesiapannya memimpin Negeri Paman Sam apa pun kondisinya.
“Mengapa saya percaya pada Hillary, saya percaya dengan hasratnya (dalam mengemban jabatannya) apa pun yang terjadi. Berbeda dengan Trump yang ketika kampanye kerap berbohong, seperti ketika ia mengatakan bahwa Presiden Barack Obama tidak lahir di AS,” tutur Kaine dalam debat Cawapres AS yang diadakan di Longwood University, Kota Farmville, Negara Bagian Virginia, Selasa 4 Oktober waktu AS.
Mendengar pasangannya untuk mengejar kursi nomor satu di AS disinggung oleh Kaine, Pence langsung membalas kalimat tersebut dengan membahas kontroversi Hillary.
“Ketika Hillary menjabat sebagai Menlu AS, kita (warga AS) melihat kebijakan politik luar negeri di Timur Tengah kacau. Itu diakibatkan oleh kebijakan Hillary. Bahkan ketika ia menjabat sebagai Menlu, Hillary masih mengelola Clinton Foundation di mana ia menerima berbagai bantuan dana dari pihak asing,” ujar Pence.
Tampaknya, Pence ingin mengindikasikan bagaimana Clinton Foundation mempengaruhi kebijakan Hillary ketika ia menjabat sebagai Menlu AS.
(Rifa Nadia Nurfuadah)