"Kerusakan parah pada pintu klep hulu, lebar tanggul yang longsor kurang lebih tujuh meter," tuturnya.
Pemerintah desa, katanya, melaporkan peristiwa itu kepada pemerintah kabupaten. Pemerintah menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan. "Mulai BPBD hingga Balai Besar Serayu Opak milik Kementerian PU dan PR, sudah mengecek, namun belum ada tindak lanjutnya," ucapnya.
Masyarakat, katanya, berharap pemerintah secepatnya menangani pintu klep jebol itu. "Setiap hujan lebat atau ada informasi dari warga hulu jika Sungai Jali banjir, kami was-was. Takut banjir besar seperti pertengahan Juni kembali terulang," tandasnya.
(Rizka Diputra)