BANJUL - Presiden Gambia Yahya Jammeh menuding negara-negara Afrika Barat yang tergabung dalam ECOWAS telah mengumumkan perang terhadap negaranya. Hal ini dikatakan Jammeh menanggapi pernyataan Presiden ECOWAS yang mendesak Jammeh agar segera mundur dari jabatannya.
"Ini adalah deklarasi perang dan penghinaan terhadap konstitusi kita. Biarkan saya membuatnya jelas, kita siap untuk membela negara ini melawan agresi apapun dan tidak akan ada kompromi untuk itu," kata Jammeh, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (3/1/2017).
Presiden ECOWAS, Marcel de Souza pada akhir Desember lalu menyatakan, pasukan negara-negara Afrika barat saat ini dalam kondisi siaga satu. Pasukan ini sewaktu-waktu bisa dikirim ke Gambia, untuk memaksa Jammeh mundur dari jabatannya saat ini.
ECOWAS sendiri sebelumnya memang telah meminta secara baik-baik kepada Jammeh, agar dia mundur dari posisinya saat ini dengan damai. Namun, Jammeh justru menolak dan mengecam upaya tersebut.
Desakan untuk mundur ini datang setelah Jammeh menolak hasil pemilu di Gambia, di mana dia kalah oleh Adama Barrow. Jammeh pada awalnya menerima hasil pemilu yang dilihat sebagai momen penuh harapan oleh warga Gambia.
Namun, tidak lama berselang, ia mengubah keputusannya dan mengatakan ia akan menantang hasil pemilihan ke Mahkamah Agung. Jammeh mengatakan bahwa pemilu pada 1 Desember lalu penuh dengan kecurangan.
(Rahman Asmardika)