SIAPA yang tidak mengenal Mahatma Gandhi? Lahir dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi, ia terkenal sebagai tokoh politik dan pemimpin spiritual pergerakan kemerdekaan India. Sejarah mencatat pada hari ini, 30 Januari, sebagai hari di mana Gandhi dibunuh oleh penganut Hindu beraliran radikal karena itu Okezone akan mengulasnya di Historipedia kali ini, sebagaimana dikutip dari History, Senin (30/1/2017).
Pembunuhan tersebut dipicu oleh Gandhi yang membuat geram kelompok radikal Hindu akibat usahanya mendamaikan India usai Inggris mundur dari negara tersebut . Muslim dan Hindu sudah terlibat perang sipil di India semenjak wilayah barat negara tersebut yang didominasi Muslim memecahkan diri dan mendirikan negara Pakistan.
Kerusuhan yang dipicu oleh persoalan agama terjadi di seluruh India pada September 1947. Pada saat itulah Gandhi memutuskan untuk mogok makan dan berharap aksinya itu dapat mengakhiri kekerasan yang membayangi negaranya.
Walaupun mogok makannya itu nyaris membunuh Gandhi, aksinya tersebut memicu banyak simpati dan membuat pertikaian berhenti sementara. Sayangnya, Gandhi kembali dipaksa puasa demi membuat semua pihak bersepakat untuk mendiskusikan perjanjian damai.
Aksi damai dari Gandhi tersebut tidak diterima kelompok radikal Hindu yang memutuskan untuk membunuh sang pemimpin spiritual itu. Pada 20 Januari 1948, kelompok radikal tersebut meledakkan bom di dalam tembok rumah tempat Gandhi bermukim di New Delhi. Namun, mereka berhenti melempar granat ke arah Gandhi dengan alasan takut ledakannya akan terkena orang lain selain Gandhi.
Sayangnya percobaan pembunuhan kembali membayangi Gandhi. Tepatnya pada 30 Januari 1948, Gandi dibunuh oleh Nathuram Godse, penganut Hindu radikal, yang menembaknya di New Delhi. Godse sempat mencoba mengakhiri hidupnya setelah membunuh Gandhi tapi ia langsung diamankan sebelum berhasil bunuh diri.
Walaupun sudah wafat, Gandhi tetap dikenal sebagai tokoh penting dalam usaha mengusir Inggris dari India, protes damai dan boykotnya melumpuhkan pengaruh Inggris dalam mengatur rakyat. Aksinya juga membuat perhatian yang tidak diinginkan dari dunia terhadap Inggris.
Semasa hidupnya Gandhi kerap dipanggil dengan kata Mahatma yang berarti “jiwa besar” karena pilihannya yang menggunakan aksi damai demi memerdekakan India.
Ia merupakan pimpinan Kongres Nasional India dan berhasil membuktikan ke dunia bahwa aksi damai dapat memicu revolusi menuju kemerdekaan. Ide dan taktiknya kemudian menjadi inspirasi Martin Luther King. Jr., dalam memimpin protes hak sipil di Amerika Serikat pada tahun 1960-an.
(Emirald Julio)