JOMBANG - Bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kian meluas, Sebanyak 6 desa di Kecamatan Mojoagung dan 1 desa di Kecamatan Mojowarno terendam luapan air bah.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, menyebutkan, 6 desa yang terendam banjir di Kecamatan Mojoagung antara lain Kedunglumpang, Tanggalrejo, Pandean, Miagan, dan Kademanganan.
Sementara, satu desa di Kecamatan Mojowarno yang tergenang banjir akibat luapan anak sungai Brantas ini adalah Desa Mojojejer. Di 7 desa ini, ketinggian air cukup bervariasi, anatara 30 sentimeter (cm) hingga 2 meter.
"Yang paling parah di Desa Kademangan. Untuk desa-desa lainnya sekitar 80 cm hingga 1 meter," terang petugas BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi saat ditemui di lokasi banjir, Sabtu (25/2/2017) dinihari.
Gunadi menambahkan, banjir yang menerjang 7 desa di 2 kecamatan di Kabupaten Jombang ini disebabkan karena air di sungai Catak Gayam dan Kali Pancir meluber. Debit air di dua sungai ini meningkat lantaran intensitas hujan yang mengguyur wilayah Jombang tinggi.
"Di hulu sungai, baik di wilayah Kecamatan Wonosalam dan Kandangan, Kabupaten Malang, memang hujan sangat lebat dan berlangsung lama. Sehingga debit air sangat tinggi hingga akhirnya meluber dan menjadikan banjir," imbuhnya.
Selain luberan Kali Pancir dan sungai Catak Gayam, banjir juga disebabkan karena jebolnya tanggul Kali Gunting, yang ada di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Diduga badan tanggul tak kuat menahan gempuran derasnya aliran air anak sungai Brantas ini.
"Memang ada yang jebol tanggulnya, tapi itu hanya berdampak ke Desa Karobelah saja. Sedangkan untuk 6 desa lainnya karena luberan itu," pungkasnya.
(Ulung Tranggana)